Nia Ramadhani Ungkap Pesan Terakhir Sang Nenek Sebelum Meninggal

Nia Ramadhani Ungkap Pesan Terakhir Sang Nenek Sebelum Meninggal

Nia Ramadhani-ilustrasi-berbagai sumber

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Artis Nia Ramadhani tengah dirundung duka mendalam atas kepergian nenek tercintanya, Hanna Louise Poluan, yang meninggal dunia pada usia 87 tahun akibat penyakit kanker paru-paru.

Kepergian Oma Hanna menyisakan luka mendalam bagi keluarga besar Nia, terutama karena kedekatan mereka selama ini.

Minggu sore (26/1/2025), Nia bersama suaminya, Ardi Bakrie, serta anak-anak mereka mengantarkan jenazah sang nenek ke tempat peristirahatan terakhir di TPU Tanah Kusir, Jakarta.

Sebelumnya, jenazah Oma Hanna disemayamkan di Rumah Duka Sentosa, Jakarta Pusat, sejak Sabtu (25/1/2025).

Prosesi Pemakaman

Tangis Nia Ramadhani pecah sesampainya di TPU Tanah Kusir. Ia tampak begitu terpukul atas kepergian nenek yang sangat dicintainya itu. Dengan mengenakan pakaian serba putih, Nia, Ardi, dan anak-anak mereka turut mengiringi jenazah hingga ke liang lahad.

Salah satu momen yang menyentuh hati adalah ketika putri sulung Nia, Mikhayla, memeluk erat foto sang nenek buyutnya. Rasa kehilangan begitu terlihat di wajah Mikhayla yang tidak mampu menyembunyikan kesedihannya.

Sebelum jenazah dimasukkan ke dalam liang lahad, seorang pendeta menyampaikan khotbah kematian yang diiringi lantunan lagu-lagu rohani oleh keluarga, termasuk Nia.

Dalam prosesi tersebut, ibunda Nia, Chanty Mercia, mengungkapkan harapan agar mendiang Hanna Louise Poluan dapat beristirahat dengan tenang.

“Tenang di sana, Oma,” ucap Chanty dengan suara yang bergetar.

Oma Hanna dimakamkan di satu liang lahad bersama mendiang suaminya, yang telah lebih dulu berpulang.

Pesan Terakhir Sang Nenek

Nia Ramadhani berbagi cerita mengenai pesan-pesan yang sempat disampaikan mendiang neneknya sebelum menghembuskan napas terakhir. Pesan tersebut menjadi pelajaran berharga bagi Nia dan keluarganya.

“Ada banyak pesan dari Oma. Beliau selalu bilang makasih atas bantuannya, tapi harus diingat, nggak boleh merasa kita yang bantu, karena semuanya itu dari Tuhan. Kalau kita ada rasa sombong, pasti diambil,” ungkap Nia saat ditemui di Rumah Duka RSPAD Gatot Soebroto, Sabtu (25/1/2025).

Nia juga menyaksikan langsung detik-detik terakhir kehidupan sang nenek. Menurutnya, pengalaman tersebut memberikan pelajaran berharga tentang kasih Tuhan dan betapa berharganya setiap momen bersama keluarga.

“Jadi apa yang terjadi sama Oma, apa yang ada di kita, semuanya dari Tuhan, dan semuanya sementara. Alhamdulillah, kita dikasih pengalaman yang manis bersama Oma,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: