Bunuh Diri Berkaitan dengan Stres? Ini Dampak Terhadap Kesehatan Mental

Bunuh Diri Berkaitan dengan Stres? Ini Dampak Terhadap Kesehatan Mental

Mengatasi Stres yang berlebih/ilustrasi-ilustrasi-berbagai sumber

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Stres merupakan respons alami tubuh terhadap tekanan atau tantangan yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari. 

Meskipun stres dapat menjadi pendorong untuk berprestasi, stres yang berkepanjangan atau berlebihan dapat memiliki dampak serius terhadap kesehatan mental, termasuk meningkatkan risiko bunuh diri. 

Stres kronis, terutama yang berasal dari masalah pribadi, keuangan, pekerjaan, atau hubungan, dapat menciptakan beban emosional yang berat. 

Ketika seseorang merasa tidak mampu mengatasi stres ini atau merasa bahwa situasinya tidak akan membaik, risiko bunuh diri meningkat. 

1. Apa itu Stres?

Stres adalah reaksi tubuh terhadap situasi yang dianggap menantang atau mengancam. Faktor penyebab stres dapat berasal dari berbagai aspek kehidupan, termasuk pekerjaan, hubungan, masalah keuangan, dan kesehatan. 

Ketika seseorang menghadapi stres, tubuhnya merespons dengan melepaskan hormon seperti kortisol dan adrenalin, yang mempersiapkan individu untuk menghadapi tantangan.

2. Jenis Stres yang Berpengaruh pada Kesehatan Mental

Stres dapat dibagi menjadi dua kategori: stres akut dan stres kronis.

Stres akut adalah respons jangka pendek terhadap situasi mendesak, seperti ujian atau presentasi. Sementara itu, stres kronis adalah tekanan yang berkepanjangan dan sering kali berasal dari masalah yang tidak terselesaikan, seperti konflik dalam hubungan atau masalah pekerjaan.

Stres kronis lebih berbahaya karena dapat menyebabkan penurunan kesehatan mental secara signifikan dan meningkatkan risiko berbagai gangguan, termasuk depresi dan kecemasan.

BACA JUGA:

3. Kaitan Antara Stres dan Risiko Bunuh Diri

Penelitian menunjukkan bahwa individu yang mengalami stres berat dan berkepanjangan lebih rentan terhadap risiko bunuh diri. Beberapa alasan mengapa stres dapat berkontribusi pada bunuh diri meliputi:

  • Rasa Putus Asa: Stres yang berkepanjangan dapat menyebabkan perasaan putus asa dan kehilangan harapan. Ketika individu merasa tidak ada jalan keluar dari situasi sulit, mereka mungkin mulai memikirkan bunuh diri sebagai satu-satunya solusi.
  • Gangguan Kesehatan Mental: Stres dapat memperburuk atau memicu gangguan kesehatan mental, seperti depresi dan kecemasan, yang merupakan faktor risiko utama bunuh diri. Gangguan ini seringkali membuat individu merasa terjebak dan tidak mampu mengatasi perasaan negatif mereka.
  • Kehilangan Dukungan Sosial: Stres dapat mempengaruhi hubungan interpersonal. Ketika seseorang mengalami stres, mereka mungkin menarik diri dari orang-orang terdekatnya, yang dapat mengurangi dukungan sosial dan memperburuk kondisi mental mereka.
  • Kondisi Lingkungan: Stres yang berkaitan dengan faktor eksternal, seperti kehilangan pekerjaan, masalah keuangan, atau kekerasan dalam rumah tangga, dapat meningkatkan kerentanan individu terhadap bunuh diri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: