KPAI Pastikan Ikut Mengusut Kasus Penganiayaan Balita di Daycare Wensen School Indonesia Depok

KPAI Pastikan Ikut Mengusut Kasus Penganiayaan Balita di Daycare Wensen School Indonesia Depok

Influencer Daycare Depok diduga lakukan penganiayaan kepada balita.--Instagram.com

Ibu korban kemudian mengonfirmasi kejadian ini kepada pihak daycare. Namun mereka mengelak.

"Mereka bilang katanya anak saya itu enggak ada jatuh, enggak diisengin sama teman-temannya, enggak terbentur apapun," tukasnya.

Kejadian tersebut diperkuat dengan adanya bukti-bukti rekaman CCTV.

Orangtua MK berpikir positif bahwa memar pada tubuh anaknya ini karena sakit, mengingat pada momen tersebut sang buah hati tengah mengalami demam.

“Jadi, kami bawa anak saya ke pihak dokter dan dokter melakukan screening sampai ke cek lab dan tes darah. Hasilnya semuanya bagus,” tutur Rizki.

BACA JUGA:

“Jadi, dokter menyimpulkan bahwa memar itu bukan dari demamnya. Tapi karena ada benturan atau ada tekanan sehingga badan anak saya memar-memar,” lanjutnya.

Singkat cerita, pada 24 Juli 2024 kemarin, para guru-guru melaporkan tindakan penganiayaan itu ke mereka.

"Alhamdulillah, tanggal 24 kemarin itu, guru-guru melapor. Karena mereka juga baru tahu, ternyata ada bukti itu. Akhirnya kami membuat laporan ke polisi dan Alhamdulillah, kami juga dibantu oleh KPAI juga," tukasnya.

Tindakan penganiayaan itu diperkuat dengan adanya rekaman CCTV.

"Bukti (CCTV) itu cocok dengan bukti yang saya punya, yaitu foto memar-memar di badan anak saya setelah dia pulang dari Daycare," imbuhnya.

Ia menduga korban penganiayaan ini lebih dari satu. Namun, kata dia, korban lainnya belum memiliki bukti yang cukup untuk melaporkannya.

"Korbannya sebenarnya lebih dari satu. Cuma orangtua korban yang lain itu belum tahu detailnya. Jadi, guru-gurunya itu melaporkan ke saya dulu, karena bukti yang kuat itu ada di anak saya," tutup dia.(anisha)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: