Hizbullah Hujani Rudal ke Pangkalan Militer Israel Pasca Terbunuhnya Pimpinan Pejuang Palestina di Beirut
Sehingga mengubah wilayah tersebut menjadi zona militer tertutup dengan penempatan ribuan tentara Israel.
Selain itu, Post menyebutkan pembunuhan Saleh al-Arouri di Beirut akibat serangan Israel telah meningkatkan ketakutan yang dikhawatirkan bisa menjadi pemicu meledaknya perang yang tak berkesudahan.
Menurut laporan, Israel menganggap pasukan Hizbullah sebagai tentara yang harus di waspadai. Sebab mereka di bekali dengan pelatihan yang canggih dan dipersenjatai dengan 150.000 rudal.
BACA JUGA:Korea Selatan Kecam Israel, Video Palsu Serangan Milisi Hamas di Seoul Akhirnya Dihapus
Banyak pemukim Israel yang menganggap pemerintah Israel telah meremehkan ancaman mematikan tersebut.
Militer Israel belum merilis keterangan tentang dampak dari serangan roket Hizbullah. Saleh al-Arouri terbunuh dalam serangan drone Israel ke kantor Hamas di Mecherfeh di Beirut selatan, Lebanon, Selasa 2 Januari 2024 malam lalu. Selain Arouri, setidaknya terdapat lima orang lainnya yang turut tewas dalam serangan itu, termasuk dua komandan Brigade Al-Qassam, yakni sayap militer Hamas.
Arouri menjadi pemimpin Hamas paling senior yang dibunuh Israel sejak pecahnya perang di Gaza pada 7 Oktober 2023. Menyusul kematian Arouri, Hamas dilaporkan telah membekukan pembicaraan tentang gencatan senjata dengan Israel.
Arouri adalah tokoh yang berperan membangun kembali hubungan Hamas dengan Hizbullah di Lebanon. Kedua kelompok tersebut sempat berseberangan karena mendukung pihak yang berbeda dalam konflik sipil di Suriah. Hizbullah, yang didirikan oleh Garda Revolusi Iran pada 1982, pernah berperang selama sebulan melawan Israel pada 2006.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: