Anak-Anak di Bawah 18 Tahun di China Hanya Boleh Main Game Online 3 Jam per Minggu

Anak-Anak di Bawah 18 Tahun di China Hanya Boleh Main Game Online 3 Jam per Minggu

Menurut laporan ABC, Pusat informasi Jaringan Internet China  disebutkan lebih dari 30 persen anak-anak China pada tahun 2018 menderita gaming disorder, gangguan kecanduan game yang baru-baru ini diakui sebagai penyakit oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) 

Selanjutnya setelah terbit aturan baru, pembatasan bermain game online yang hanya bisa dilakukan selama 3 jam saja dalam satu minggu, akan membuat anak-anak memiliki waktu yang cukup mengerjakan kegiatan lain. 

Beijing mau melakukan perubahan besar, dengan menerbitkan aturan baru. Pengaturan bagi anak-anak dibawah 18 tahun tersebut yakni boleh bermain game satu jam dari pukul 20.00 - 21.000 pada hari Jumat, Sabtu dan Minggu.

Bocah-bocah di China boleh bermain game pada hari libur nasional, tetapi dengan batas dan durasi yang sama seperti akhir pekan. kebijakan baru ini lebih ketat dari peraturan sebelumnya yakni 1,5 jam setiap hari 

Kantor berita Reuters yang bermarkas di Prancis melaporkan China mewajibkan perusahaan game, membatasi game online dimainkan bocah di luar jam tersebut.

Pemerintah China mewajibkan semua game online ditautkan ke sistem anti kecanduan dan perusahaan game dilarang memberikan pelayanan kepada pengguna tanpa registrasi ID asli. 

.Setelah terbit aturan pembatasan main game online bagi anak dibawah umur di China, segera menuai perdebatan. Ada yang pro tapi ada pula yang kontra. 

Pada umumnya yang Kontra menuliskan kata-katanya di Media sosial, para Nitizen di China mengkritik sikap pemerintah yang terlalu campur tangan, dan disebut sebagai hal yang tidak masuk akal dan sewenang-wenang.

Para orang tua yang kontra juga mengatakan, tanggungjawab mengatur anak-anak bermain game online tersebut semestinya. 

Sementara orang tua yang pro atau setuju dengan aturan baru tersebut, mengatakan anak-anak kerap tidak mau mendengar aturan orang tuanya sendiri.

Beberapa anak remaja tidak mau mendengarkan disiplin orang tua, dan dengan kebijakan ini akan mengendalikan mereka. 

Seorang ibu rumah tangga di China Lily Feng mengatakan kepada The New York Times, putrinya berusia 10 tahun lebih senang bermain Tik Tok ketimbang game online

'Hanya saja batasan baru dapat memberikan contoh yang baik bagi anak, ''ujarnya. 

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: