Jerman U-17 Kawinkan Gelar Piala Dunia U-17 dan Piala Eropa U-17
Wasit sempat memberikan perpanjangan waktu sepuluh menit. Namun, tak ada gol yang tercipta dan laga langsung dilanjutkan ke babak adu penalti.
Pada adu penalti, Argney hanya mampu menahan dua tendangan dari Erick Moreira De Silva dan Paris Brunner. Dari enam penendang, dan pemain cadangan Kabar Almugera lah yang menjadi penentu kemenangan Jerman.
BACA JUGA:
- FIFA Puji Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-17 2023
- Kalahkan Argentina U-17, Mali U-17 Juara Tiga Piala Dunia U-17 2023
Sebaliknya, Heide yang mampu menahan tendangan penandang kelima Prancis, Tidiam Gomis pun membuat mereka tidak bisa menambah skor pinalti lagi. Jerman pun menang 6-5 (4-3).
Pelatih Jerman, Christian Wueck pun mengatakan terima kasihnya untuk Indonesia. Dia bahagia setiap mereka bertanding di Jakarta, Bandung, Solo, dll. selalu bertemu dengan wajah-wajah yang ramah.
"Untuk pertandingan kami berada di pihak yang ada di atas angin dan jelas mendominasi pertandingan. Tapi, kehilangan kesempatan menjadi 2-0 di babak kedua. Meskipun begitu kami puas dengan penampilan di babak pertama," katanya.
Perubahan di babak kedua yang dilakukan Prancis lah yang menurutnya membuat permainan timnya banyak hilang.
BACA JUGA:
- Walau Upacara Penutupan Berlangsung Sederhana, Stadion Manahan Dipercantik Jelang Final Piala Dunia U-17 2023
- Duel Kontra Mali, Dua Pemain Argentina Berpotensi Raih Top Skor Piala Dunia U-17
"Tapi, kami jelas cukup bermain dengan tenang dan mentalitas yang bagus. Pemain tidak pernah menyerah saat tertinggal bahkan hingga tendangan pinalti terakhir. Saya bahagia dengan hasil ini," tegasnya.
Kemudian, preskon selepas permainan pun sempat terintervensi oleh para pemain Jerman yang menggerebek masuk ke ruangan. Mereka menyiram Wueck dengan sampanye. Keributan itu pun kemudian dipotong dan para pemain diminta keluar ruangan.
"Maafkan anak-anak datang. Terima kasih sekali lagi Indonesia semoga kami bisa balas dengan performa yang baik," ujarnya.
Selain menobatkan Jerman sebagai pemenang, beberapa pemain pun diberikan penghargaan. Untuk top skor diberikan kepada striker Argentina, Agustuin Ruberto yang telah mencetak 8 gol.
Dia mendapatkan sepatu emas. Ibrahim Diarra pun diberikan sepatu perak, setelah mencatatkan sebagai top skor terbanyak kedua dengan 7 gol.
Kiper terbaik diberikan kepada Paul Argney. Dia mampu menjaga gawangnya clean sheet hingga 7 pertandingan di waktu normal dan baru di laga final ini gawangnya kebobolan.
Untuk pemain terbaik, kapten tim Jerman Paris Brunner mendapatkan golden ball award, disusul oleh Hamidau Mahalou yang menerima silver ball award, dan Amougou dari Prancis menerima bronze ball award.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: