6 Alasan Utama Orang Jepang Kesulitan untuk Komunikasi Berbahasa Inggris

Jumat 21-03-2025,16:28 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo
6 Alasan Utama Orang Jepang Kesulitan untuk Komunikasi Berbahasa Inggris

Radarpena.co.id, Jakarta - Terlepas dari pendidikan standar 12 tahun belajar bahasa Inggris sejak sekolah dasar hingga universitas, banyak orang Jepang yang merasa kesulitan berbahasa (khususnya dalam hal berbicara) Inggris. Namun, dengan semakin mendekati penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020 dan Expo 2025 di Osaka, Jepang melakukan upaya signifikan menuju globalisasi. 

 

Berikut adalah beberapa alasan utama mengapa Jepang tertinggal dari negara lain dalam hal pendidikan bahasa Inggis.

BACA JUGA:Puasa Tetap Segar! Ini Cara Aman Minum Kopi saat Sahur dan Berbuka

1. Pendidikan Bahasa Inggris Terbatas pada Pelajaran Dasar yang Diarahkan Menuju Kelulusan Ujian

2. Sistem Pendidikan Bahasa Inggris Belum Mengarahkan Pada Keterampilan Penting untuk Belajar Bahasa Inggris

3. Pendidikan Jepang Mendorong Mentalitas Kelompok hingga Kehilangan Kesempatan untuk Belajar karena Takut Membuat Kesalahan

BACA JUGA:Ramalan Zodiak Besok, 22 Maret 2025: Saatnya Merencanakan Langkah Besar!

4. Bahasa Inggris Tidak Diperlukan di Masyarakat Jepang

5. Huruf Katakana Semakin Menghambat Pembelajaran Bahasa Inggris

6. Bahasa Jepang Penuh dengan “Wasei Eigo”, Kata Bahasa Inggris Buatan Jepang yang Sebenarnya Tidak Digunakan dalam Bahasa Inggris

 

Daerah seperti wilayah Kanto (Tokyo, Yokohama, dll) dan wilayah Kansai (Osaka, Kyoto, dll) memiliki populasi penduduk dan wisatawan asing yang relatif tinggi, tetapi tidak di wilayah lain yang hanya menyediakan sedikit kesempatan bagi orang-orang untuk berinteraksi dengan penutur asli bahasa Inggris. Oleh sebab itulah tidak banyak orang Jepang yang menganggap bahasa Inggris diperlukan untuk kehidupan sehari-hari.

BACA JUGA:Profil Kenshin Kamimura Idol Jepang Ditangkap atas Kasus Pelecehan

Budaya Jepang yang menampilkan berbagai aspek unik, seperti anime, manga, video game, elektronik, dan mobil, telah mengalami beberapa perubahan luar biasa selama bertahun-tahun. Segala macam ide, mulai dari makanan, budaya, hingga IT, telah diserap dari seluruh dunia dan diintegrasikan dengan mulus ke dalam budaya Jepang. Tidak diragukan lagi, Jepang sudah sangat apik dalam mengambil konsep dari luar negeri dan menjadikannya kreasi Jepang asli. Misalnya, omelet dibuat menjadi “omurice”, dan taco diubah menjadi “nasi taco”. Jepang sangat terampil dalam mengambil ide asing selama itu tidak melibatkan bahasa.

Kategori :