JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Berbuka puasa dengan makanan yang tepat sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan, terutama bagi penderita maag dan asam lambung.
Pakar gizi klinik menyarankan untuk menghindari konsumsi ubi saat berbuka puasa karena kandungan gasnya dapat menyebabkan perut kembung dan begah.
Menurut dr. Ida Gunawan, pakar gizi klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI) DKI Jakarta, beberapa makanan tertentu, termasuk ubi, dapat meningkatkan produksi gas dalam lambung dan menyebabkan ketidaknyamanan perut.
"Makanan yang perlu dihindari saat berbuka puasa adalah makanan tinggi lemak serta makanan yang menghasilkan gas seperti ubi, sawi, dan kol. Pada orang tertentu, makanan ini dapat menyebabkan perut tidak nyaman," ujar dr. Ida saat dihubungi di Jakarta.
BACA JUGA:Resep Soto Sehat untuk Menu Buka Puasa atau Sahur: Dijamin Lezat dan Bergizi
Selain itu, makanan yang asam seperti kedondong serta minuman berkafein dan bersoda juga sebaiknya dihindari karena dapat meningkatkan kadar asam lambung.
Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Saat Berbuka Puasa
Bagi penderita maag dan asam lambung, ada beberapa jenis makanan dan minuman yang perlu dihindari saat berbuka puasa, antara lain:
Makanan Penghasil Gas
- Ubi
- Sawi
- Kol
Makanan Asam
- Kedondong
- Jeruk dan buah citrus lainnya
Minuman yang Memicu Asam Lambung
- Kopi
- Teh pekat
- Minuman bersoda
- Produk Susu Tinggi Lemak
- Susu full cream (terutama bagi yang intoleransi laktosa)
BACA JUGA:5 Ide Menu Buka Puasa Simpel dan Praktis ala Rumahan yang Menggugah Selera, Dijamin Bikin Nagih
Tips Berbuka Puasa yang Sehat dan Aman
Agar tubuh tetap sehat dan terhidrasi dengan baik selama bulan Ramadan, berikut beberapa tips berbuka puasa yang disarankan oleh pakar gizi:
1. Mulai dengan Cairan
Minumlah air putih terlebih dahulu untuk menghidrasi tubuh setelah seharian berpuasa.
2. Batasi Konsumsi Gorengan
Jika ingin mengonsumsi gorengan, batasi hanya satu porsi kecil karena kandungan lemak trans yang tinggi dapat berdampak buruk bagi kesehatan.
3. Pilih Makanan yang Mudah Dicerna
Konsumsi makanan yang ringan dan mudah dicerna, seperti kurma, agar energi cepat kembali tanpa membebani lambung.
4. Perhatikan Asupan Lemak
Hindari makanan berlemak tinggi karena dapat meningkatkan risiko penyakit jantung. Menurut Kementerian Kesehatan, konsumsi lemak trans yang berlebihan dapat berkontribusi terhadap sekitar 500.000 kematian akibat penyakit jantung koroner setiap tahunnya.
BACA JUGA:Program Rumah Guru, 20 Ribu Rumah Segera Disiapkan di Wilayah Prioritas
Panduan Sahur dengan Gizi Seimbang
Selain berbuka puasa dengan makanan sehat, sahur juga memegang peranan penting untuk menjaga energi sepanjang hari. Dr. Ida menyarankan pola makan sahur dengan prinsip gizi seimbang:
- ½ piring sayur dan buah
- ¼ piring karbohidrat (misalnya nasi merah, kentang, atau roti gandum)
- ¼ piring protein (protein hewani dan nabati)