Pazero Waste, Olah Sampah Ala Padasuka Perdana di Bandung Bakar Sampah Tanpa Ada Karbon Dioksida

Jumat 07-02-2025,11:25 WIB
Reporter : Putri Indah
Editor : Putri Indah
Pazero Waste, Olah Sampah Ala Padasuka Perdana di Bandung Bakar Sampah Tanpa Ada Karbon Dioksida

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Solusi pengurangan sampah kian hari kian masif, seperti di Kelurahan Padasuka, Kecamatan Cibeunying Kidul membakar sampah residu tanpa menghasilkan karbon dioksida.

Solusinya pembekaran sampah residu ini pertama ada di Kota Bandung. Disampaikan Plt Lurah Padasuka Zimmi Muslim akan sangat membantu program Pazero Waste.

Pasalnya mesin pembakar sampah residu yang dibuat oleh Polsek Cibeunying Kidul mampu membakar dengan kapasitas 1 ton sampah residu per hari tanpa mengeluarkan asap karbon dioksida.

"Kebetulan pak Kapolsek mempunyai sebuah inovasi mesin pembakar sampah tanpa asap karbon dioksida jadi peroses penghisapan dari pembakaran tidak mengeluarkan asap, insyaallah ini akan hadir di beberapa RW dan program ini sangat mendukung dan memberi kebermanfaatkan kepada masyarakat Padasuka sehingga program Pazero Waste berhasil," jelas Zimmi, usai musrembang di aula kelurahan, Kamis (23/1/2025).

Kata Zimmi, dalam musrembang yang di hadiri camat, kapolsek, danramil, Ketua LPM Kecamatan, Kelurahan, dan para Ketua RW se kelurahan itu berrembug bersama-sama RW 1 sampai 12 sependapat progam 2025 ini dengan tag line Pazero Waste (Padasuka Zero Waste) atau zero sampah. 

BACA JUGA:Pemkot Bandung Siap Terbitkan Instruksi Wali Kota Terkait Efisiensi Anggaran

BACA JUGA:Catat! Janji Manis Pemkot Tangerang: Ribuan Tenaga Harian Lepas Tak Lolos Seleksi Bakal Tetap Dijadikan PPPK

"Alhamdulilah seluruh RW sudah memilah sampah. Kita juga melibatkan LPM, RW, PKK, Karang Taruna, dan masyarakat," ujarnya.  

Program Pazero sendiri kata Zimmi dimulai dari penyerapan sampah organik dapur (SOD) peruntukan pakan rumah magot. Saat ini, mini plasma magot sudah menyerap sekitar 20 kg SOD per hari.

"Sedangkan sampah SOD yang diambil masing-masing RW se keluharan per hari ini 200 per kg. Kami mempunyai solusinya yaitu membangun mini plasma magot ditempatkan di RW," ujarnya. 

Lanjutnya, rencana tahun ini akan ada 8 mini plasma di 8 RW. Sehingga kelebihan SOD yang belum terserap saat ini ada 150 kg nanti akan terserap oleh mini plasma dengan kapasitas 1 hari 20 kg SOD.

"Satu mini plasma 20 kg SOD jadi kalau ada 8, 160 kg SOD akan terserap habis dalam satu hari. Lalu untuk bank sampah kami dari RW 1 sampai RW 12 semua aktif jadi sampah plastik juga sudah kita manfaatkan," pungkasnya. 

Sebelum ada Pazero lanjutnya, rata-rata per hari sampah dibuang ke TPS 1 gerobak sekitar 300-400 kg per 8 RW bergantian dibuang. 

"Nanti tidak akan ada lagi sampah dibuang ke TPS. Sampah organik, plastik, residu semua habis di RW jadi nol, hasil pembekaran pun bisa jadi pupuk ataupun ekobrick," tutupnya. 

Kategori :