Penelitian Ungkap Dampak KDRT selama Masa Kehamilan, bagi Ibu dan Bayi

Selasa 17-12-2024,10:47 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

Radarpena.disway.id,Jakarta - Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) masih sering terjadi di Indonesia. Hal ini bisa terjadi pada siapa saja, termasuk ibu hamil.

Masa-masa kehamilan tidaklah mudah. Seorang ibu mungkin akan mengalami perubahan suasana hati akibat perubahan hormon. Kehamilan bisa menjadi makin berat dengan KDRT yang dialami seorang ibu.

 

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) terhadap perempuan selama kehamilan berpotensi berdampak signifikan pada perkembangan otak bayi yang belum lahir, menurut sebuah studi.

Peneliti di University of Bath, yang bekerja sama dengan peneliti dari University of Cape Town, menganalisis pemindaian otak 143 bayi Afrika Selatan. Para bayi itu memiliki ibu yang menjadi korban kekerasan pasangan intim (IPV) atau suami selama kehamilan. 

BACA JUGA:Intip Ramalan Harian Zodiak 17 Desember 2024: Ada Aquarius hingga Taurus, Cek Bintangmu Yuk!

BACA JUGA:8 Langkah Persiapan Menyambut Tahun Baru 2025 dengan Penuh Makna dan Resolusi yang Terarah

Kekerasan suami ini mencakup kekerasan atau penyerangan emosional, fisik dan seksual.Pemindaian MRI otak dilakukan saat bayi baru berusia rata-rata 3 minggu. Jadi, perubahan apa pun yang diamati kemungkinan besar telah berkembang ketika si Kecil berada di dalam rahim.Menerbitkan temuan mereka dalam jurnal Developmental Cognitive Neuroscience. Tim peneliti melaporkan bahwa paparan kekerasan yang dialami oleh ibu hamil dari suaminya selama kehamilan dikaitkan dengan perubahan struktur otak pada bayi muda yang diidentifikasi segera setelah lahir.

 

Lantas apa saja efek KDRT saat masa kehamilan? Berikut adalah efek KDRT selama masa kehamilan dan efeknya terhadap bayi yang berhasil dirangkum Radarpena pada Selasa, 17 Desember 2024.

BACA JUGA:Bukan Hamil, Tapi Ini yang Dialami Mahalini Sehingga Tak Pakai High Heels dan Naik Pesawat

BACA JUGA:Siti Badriah Umumkan Kehamilan Anak Kedua, Krisjiana Baharudin Syok: Hah, kok bisa?

Efek KDRT saat Hamil Terhadap Bayi

Yang penting, efek KDRT dari suami dapat berbeda berdasarkan jenis kelamin bayi.Bagi bayi perempuan, paparan KDRT ibu mereka selama kehamilan dikaitkan dengan amigdala yang lebih kecil, area otak yang terlibat dalam perkembangan emosional dan sosial.Bagi bayi laki-laki, paparan KDRT justru dikaitkan dengan nukleus kaudatus yang lebih besar, area otak yang terlibat dalam berbagai fungsi termasuk pelaksanaan gerakan, pembelajaran, memori, penghargaan, dan motivasi.Perubahan dini pada struktur otak dapat menjelaskan mengapa anak-anak yang ibunya mengalami tingkat stres tinggi selama kehamilan lebih mungkin mengalami masalah psikologis di masa kanak-kanak atau di kemudian hari.

Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) tidak pernah baik dan selalu berbahaya. Kekerasan dalam rumah tangga terkait dengan beberapa jenis bahaya, baik bagi ibu hamil maupun janin. Ini termasuk:berat badan lahir rendah,keguguran atau persalinan prematur,gangguan dan cedera pada janin,depresi, kecemasan, dan stres yang dialami ibu selama kehamilan yang dapat memengaruhi kesehatan mental anak di kemudian hari.Itu penjelasan soal penelitian KDRT saat hamil berpotensi memengaruhi perkembangan otak janin. Bila seorang ibu mengalaminya, jangan ragu untuk mencari bantuan demi kebaikan Ibu dan si Kecil, ya!

Kategori :