Badai Salju Melanda Korea Selatan, 5 Orang Tewas dan Aktivitas Penerbangan hingga Sekolah Lumpuh Total

Jumat 29-11-2024,15:19 WIB
Reporter : Viza Aulia Zahra
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Korea Selatan tengah menghadapi badai salju lebat yang melumpuhkan aktivitas sehari-hari, termasuk penerbangan dan operasional kapal feri, hingga Kamis (28/11/2024).

Salju deras yang berlangsung selama dua hari ini juga telah menelan korban jiwa dan menyebabkan kerusakan parah di beberapa wilayah.

Melansir Reuters, sedikitnya lima orang dilaporkan meninggal dunia akibat cuaca dingin ekstrem ini. Menurut kantor berita Yonhap, hujan salju di Seoul menjadi yang terbesar ketiga sejak pencatatan cuaca dimulai pada tahun 1907.

Dampak pada Transportasi

Salju tebal mencapai lebih dari 40 cm di beberapa wilayah Seoul pada Kamis pagi, memaksa pembatalan lebih dari 140 penerbangan.

BACA JUGA:Fenomena ‘APT Challenge’ Mewabah di Indonesia dan Korsel, Apa yang Menarik dari Lagu Ini?

Bandara Incheon, yang merupakan pusat penerbangan utama Korea Selatan, mencatat keterlambatan rata-rata dua jam untuk setiap penerbangan, dengan 31% penerbangan tertunda dan 16% dibatalkan.

Menurut situs pelacakan penerbangan Flightradar24, kondisi cuaca ekstrem juga memengaruhi 76 rute kapal feri, yang semuanya ditangguhkan.

Kereta api mengalami penundaan, sementara jalan raya di pusat Wonju, Provinsi Gangwon, menjadi saksi kecelakaan besar melibatkan 53 kendaraan akibat jalan yang licin. Polisi melaporkan 11 orang terluka dalam insiden ini.

Korban Jiwa dan Kerusakan

Setidaknya lima korban jiwa dilaporkan di Provinsi Gyeonggi, wilayah yang berbatasan langsung dengan Seoul. Empat orang meninggal dunia akibat bangunan yang runtuh tak mampu menahan beban salju, sementara satu korban lainnya meninggal dalam kecelakaan lalu lintas akibat tergelincirnya bus di jalan bersalju.

“Salju turun sangat lebat hari ini, sangat dingin dan membeku, tapi secangkir sup kue ikan panas benar-benar membantu menghangatkan saya,” ungkap Lee Sook-ja, seorang warga berusia 73 tahun yang tengah berada di pasar Namdaemun, salah satu pasar terbesar di Seoul.

Penutupan Sekolah

Sekitar 1.285 sekolah, termasuk taman kanak-kanak di Provinsi Gyeonggi, terpaksa ditutup demi keamanan para siswa. Selain itu, peringatan salju lebat di wilayah metropolitan Seoul baru dicabut pada Kamis siang, setelah kondisi cuaca mulai membaik.

BACA JUGA:Biografi Jay Park Sosok Idol Multitalenta, Mulai dari Karier hingga Pengaruh di Dunia Industri Musik Korsel

Penyebab Cuaca Ekstrem

Para ahli cuaca menyebutkan bahwa fenomena salju lebat ini dipicu oleh suhu laut yang lebih hangat dari biasanya di sebelah barat Semenanjung Korea. Perubahan suhu ini menghasilkan arus udara dingin yang memicu hujan salju intens di wilayah tersebut.

Upaya Penanganan

Pemerintah Korea Selatan terus mengerahkan alat berat dan personel untuk membersihkan jalan-jalan yang tertutup salju. Masyarakat diminta meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko lanjutan, termasuk jalan licin dan bangunan yang rentan ambruk akibat beban salju.

Meskipun badai salju mulai mereda, pihak berwenang mengingatkan bahwa musim dingin belum berakhir, dan potensi cuaca buruk serupa masih dapat terjadi dalam beberapa minggu mendatang.

Kategori :