JAKARTRA, RADARPENA.CO.ID - Sebuah video viral di media sosial melihatkan dua bocah yang lehernya dirantai. Video yang berdurasi 33 detik itu membuat heboh warganet dan tersebar di grup-grup WhatsApp khususnya di Kabupaten Majalengka.
Dalam video tersebut, terlihat kedua bocah lehernya dirantai dan digembok. Tampak, sejumlah warga juga berusaha membuka rantai dan gembok yang memborgol leher kedua bocah tersebut.
Beberapa orang yang hadir dalam video tampak berusaha melepaskan rantai yang melilit leher kedua bocah malang tersebut. Mereka berupaya membuka kunci rantai menggunakan alat penjepit untuk membebaskan anak-anak itu dari jeratan besi.
Pelaku tindakan ini adalah ayah mereka sendiri, yang diketahui bernama Casnadi. Berdasarkan keterangan yang dihimpun, Casnadi mengaku kesal karena anak-anaknya sering merengek meminta uang jajan. Karena itulah, ia mengambil tindakan ekstrem dengan memasang rantai di leher anak-anaknya.
BACA JUGA:
- Bikin Haru! Momen Seorang Ayah Sempatkan Waktu Beri Kejutan untuk Anaknya yang Ultah
- Menarik! Bakal Ada Sekolah Khusus Anak Korban Kekerasan Seksual
- Skrining Kesehatan Gratis di Hari Ulang Tahun Bisa di RS Swasta? Ini Jawabannya
Diketahui, video yang beredar itu terjadi di wilayah Kecamatan Jatiwangi, Kabupaten Majalengka. Kasubsi PIDM Sie Humas Polres Majalengka Ipda Riyana menyampaikan, peristiwa itu terjadi pada Selasa, 12 November 2024. Kedua bocah tersebut dirantai dan digembok oleh orang tuanya sendiri.
"Upaya kepolisian segera mendatangi TKP, dicek, bahwa benar beredar video tersebut setelah koordinasi dengan aparat desa setempat, orang tua anak tersebut dipanggil ke desa diberi arahan agar jangan sampai mengulangi," kata Riyana saat diwawancarai pada Rabu, 13 November 2024.
Videonya beredar saat Casnadi membuat pernyataan resmi. Dia meminta maaf dan mengaku tidak akan mengulangi perbuatannya.
“Saya yang bernama Casnadi, minta maaf atas perbuatan saya yang kemaren ke anak saya,” kata Casnadi.
Casnadi juga meminta maaf kepada seluruh mayarakat lantaran perbuatannya telah membuat resah.
“Dan membikin masyarakat, saya minta maaf atas kelakuan saya tersebut. Terimakasih, sekian,” ujarnya.