Menarik! Bakal Ada Sekolah Khusus Anak Korban Kekerasan Seksual

Rabu 13-11-2024,16:48 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pemerintah berencana membangun sekolah khusus anak-anak korban kekerasan seksual.

Hal tersebut diungkapkan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka pada Rapat Koordinasi Evaluasi Kebijakan Pendidikan Dasar dan Menengah di Jakarta, 11 November 2024 kemarin.

"Bagaimana anak-anak yang menjadi korban kekerasan seksual dan lain-lain ini harus mendapatkan atensi khusus, jangan sampai mereka malah dikeluarkan dari sekolah. Kita beri atensi khusus, kalau bisa dibangunkan sekolah khusus untuk mereka," ungkap Gibran kepada Kepala Dinas Pendidikan se-Indonesia.

Pada kesempatan berbeda, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti menjelaskan bahwa gagasan ini timbul dari adanya kecenderungan sekolah mengeluarkan siswa bermasalah, terutama yang menyangkut tindakan asusila.

"Itu gagasan kami karena sekarang ada kecenderungan pendekatan di sekolah ketika ada murid yang dia melanggar aturan dan mereka yang ada persoalan-persoalan menyangkut asusila dan sebagainya, cenderung dikeluarkan," tutur Muti di Mabes Polri, Jakarta, 12 November 2024.

BACA JUGA:

"Seperti dulu ada kekerasan seksual yang dialami oleh beberapa murid. Mereka sesungguhnya korban, tapi malah kemudian dikeluarkan dan ketika ditampung di sekolah formal itu masyarakat memiliki penilaian negatif terhadap sekolah formal yang menampung mereka," ungkapnya.

Sehingga, mereka tak hanya menanggung beban sebagai korban, tetapi juga harus dikeluarkan dari satuan pendidikan.

"Dan mereka ini kemudian dalam pengamatan kami itu menanggung dua beban. Pertama adalah beban karena dia sudah dikeluarkan dari sekolah dan kedua adalah beban dia juga punya masalah dengan apa yang terjadi pada dirinya."

Padahal, mereka masih berada di usia remaja yang memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan layak.

"Banyak kelompok-kelompok ini sebenarnya masih berusia muda, masih berusia remaja, dan masih dalam masa usia sekolah juga sehinga mereka tidak mendapat kelayakan pendidikan karena sekolah formal tak bisa menerima," paparnya.

BACA JUGA:

Oleh karena itu, pihaknya menemukan dua opsi untuk menangani permasalahan tersebut.

"Kalau kita meniru negara lain itu ada namanya Cottage School yang dikembangan di Amerika, yang memang itu khusus untuk mereka yang secara psikologis, secara sosial, ada masalah dan mereka belajar di tempat pendidikan tertentu," cetusnya.

Kemudian, pihaknya juga memungkinkan pendekatan sekolah asrama yang memang sudah diterapkan di beberapa organisasi kemasyarakatan.

Kategori :