"Terus saya naik mobil, dibawa ke Sunter Indah," katanya.
Di Sunter Indah, korban bertemu dengan pelaku ketiga yang mengaku sebagai anak dari pemilik pohon obat.
Kemudian pelaku ketiga itu ikut masuk ke dalam mobil bersama korban dan pelaku lainnya.
Di dalam mobil, pelaku ketiga mengaku bahwa dirinya adalah orang pintar alias dukun.
Hal ini dibuktikan oleh pelaku ketiga dengan menebak marga dan jumlah anak korban.
Masih di dalam mobil, pelaku ketiga lalu menakuti korban dengan mengatakan ada sosok roh hantu perempuan menempel di tubuh Bernadette yang mengincar anak laki-lakinya.
Bernadette pun meminta si dukun untuk mengusir roh jahat dalam dirinya.
Namun untuk mengusir hantu perempuan iti syaratnya Bernadette harus menyiapkan emas dan uang.
"Saya tanya kenapa emas sama uang, dia bilang itu syarat aja, nanti dipulangin lagi," kata korban.
Bernadette pun lantas diantar pulang untuk mengambil uang dan emas yang ia miliki.
Tanpa pikir panjang, ia pun kembali ke komplotan pelaku dengan membawa sejumlah emas dan uang tunai dengan total Rp500 juta.
"Kalau emas saya engga ngerti berapa banyak, kalau uang Rp2 juta, dollar Vietnam senilai Rp7 juta, emas habis itu perhiasan, logam mulia 5 gram, 10 gram ada yang 25 gram, kurang lebih Rp500 juta," terangnya.
Usai diberikan, emas dan uang itu kemudian dibungkus menggunakan koran oleh pelaku.
Bungkusan koran itu kemudian diberikan kembali oleh pelaku kepada korban.
Si dukun abal-abal itu meminta korban tidak membuka bungkusan tersebut sebelum 3 hari.
Karena curiga, setelah para pelaku pergi, korban pun membuka bungkusan koran tersebut.