Born Startraining Centre Indonesia-Korea Resmi Lepas 15 Siswa ke Negeri Ginseng 

Jumat 01-11-2024,09:20 WIB
Reporter : Putri Indah
Editor : Putri Indah

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Lembaga pendidikan non-formal yang secara resmi berkolaborasi dengan Born Star Korea, mengadakan acara pelepasan keberangkatan para siswa terbaiknya ke Korea Selatan.

Unik, sekolah non. formal ini gunakan pendekatan hipnoterapi kepada siswanya. 

Kegiatan ini merupakan peringatan ulang tahun Born Startraining Centre Indonesia-Korea sejak didirikan pada tahun 2023. 

CEO Born Starting Center Indonesia, Sabrina Irine menjelaskan bahwa setiap anak yang disampingi secara profesional bisa menemukan talentanya untuk bersaing di Industri global.

"Sebagai lembaga non-formal yang berfokus pada pendidikan di bidang entertainment, kami di Born Startraining Centre percaya bahwa setiap anak muda memiliki potensi yang luar biasa. Dengan dukungan dan pendampingan yang tepat, mereka dapat tumbuh menjadi talenta yang mampu bersaing di industri global," ungkap Sabrina Irine saat konferensi pers di Jakarta pada Kamis, 31 Oktober 2024. 

Sabrina menjelaskan, dalam keberangkatan perdananya ini, ada 15 siswa terbaik yang ikut dalam kunjungan perdana ke negeri ginseng ini dengan usia beragam 

"Yang paling kecil 8 tahun sampai (usia terbesar) 23 tahun. Mayoritas perempuan, dan seorang laki-laki," ujarnya. 

BACA JUGA:Penutupan CHARTS XVIII Undang Band Ternama, Sekolah dan Yayasan Charitas Pilihan Terbaik!

BACA JUGA:Miris! 3 Siswa SD Berprestasi Dipulangkan saat Jam Pelajaran Berlangsung Gegara Tak Mampu Bayar SPP Sekolah

Berlatarbelakang pendidikan psikologi, Ia menggunakan konsep hipnoterapi untuk menyentuh minat dan bakat siswanya. 

"Saya menggunakan konsep hipnoterapi itu lewat ekspresi muka saya, lewat suara saya, lewat gestur saya. Jadi saya menggunakan energi justru untuk menghipnosisnya," jelas Sabrina. 

Tak sedikit dari anak-anak didiknya memiliki keterbatasan, seperti autisme hingga korban bullying. Ia menggunakan energi hipnoterapi untuk proses pengobatannya. 

"Jadi mereka terkadang tidak sadar kalau saya sudah melakukan proses pengobatan gitu," lanjutnya. 

Ia mengaku bahwa melakukannya secara terbuka, tanpa ruangan khusus. Sehingga ini membuat anak-anak nyaman. 

Kategori :