Ahmed Al Kaf Wasit Tak Kredibel! Kontroversi IG Lenyap hingga Kemungkinan Tanding Ulang?

Jumat 11-10-2024,14:07 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

Radarpena.co.id,Jakarta - Pertandingan Timnas Indonesia melawan Bahrain dalam babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia berakhir dengan skor 2-2, meninggalkan jejak kontroversi yang mengundang kecaman dari berbagai pihak. Sosok di balik kontroversi ini adalah Ahmed Al Kaf, wasit asal Oman yang memimpin jalannya pertandingan.

Profil Ahmed Al Kaf

Ahmed Abu Bakar Said Al Kaf, lahir di Oman pada 6 Maret 1983, memulai karirnya sebagai wasit pada tahun 2008 di liga domestik Oman. Hanya dalam waktu dua tahun, ia berhasil mendapatkan lisensi FIFA untuk memimpin pertandingan internasional, menandakan kemajuan pesat dalam karirnya.

Al Kaf dikenal sebagai wasit yang doyan mengeluarkan kartu. Sepanjang karirnya, Transfermarkt menyebut ia telah memimpin sekitar 115 pertandingan serta memberikan total 346 kartu kuning dan 10 kartu merah.

 

Rata-rata, Al Kaf mengeluarkan lima kartu dalam satu pertandingan, menjadikannya salah satu wasit yang paling ketat dalam penegakan aturan di lapangan.

Sebelum insiden dengan Timnas Indonesia, Al Kaf sudah pernah terlibat dalam beberapa kontroversi. Pada perempat final Liga Champions Asia 2024, dalam pertandingan Al Nassr vs Al Ain, ia mengeluarkan 10 kartu (9 kuning, 1 merah).

Di Piala Asia U-23 2020, Al Kaf memberikan penalti kontroversial untuk Arab Saudi melawan Thailand setelah melihat VAR. Reputasinya sebagai wasit yang kerap menuai kontroversi semakin diperkuat dengan insiden terbaru dalam laga Indonesia melawan Bahrain.

BACA JUGA:PSSI Resmi Kirim Surat Protes ke AFC dan FIFA Buntut Kecewa dengan Wasit Ahmed Al Kaf saat Lawan Bahrain

Kontroversi Ahmed Al Kaf

Dalam pertandingan Indonesia vs Bahrain, beberapa keputusan kontroversial Al Kaf menjadi sorotan. Pertama, perpanjangan waktu hingga hampir menit ke-100, padahal seharusnya pertandingan berakhir pada menit ke-96.

Kedua, gol penyama kedudukan Bahrain yang tercipta pada menit ke-99 diduga offside, namun tetap disahkan. Ketiga, Al Kaf dinilai lebih mudah memberikan pelanggaran untuk pemain Bahrain, meskipun dengan kontak fisik yang minimal.

Keputusan-keputusan Al Kaf memicu reaksi keras dari tim Indonesia. Manajer timnas Sumardji bahkan menerima kartu merah akibat protes yang dilakukan. Kekecewaan juga terlihat jelas dari para pemain dan pendukung Timnas Indonesia.

Kontroversi ini semakin diperparah dengan fakta bahwa Al Kaf berasal dari Oman, negara yang berada dalam satu federasi sepak bola (West Asian Football Federation) dengan Bahrain, meskipun AFC tidak melarang hal ini secara eksplisit.

 

Kategori :