Radarpena.co.id, Jakarta - Di era media sosial yang serba cepat, FOMO atau Fear of Missing Out, perasaan takut akan ketertinggalan telah menjadi bagian dari kehidupan kita. Keinginan untuk menyaingi segala hal yang terlihat sempurna di media sosial seringkali membuat kita merasa tidak cukup baik. FOMO tengah menjadi isu hangat, terutama di kalangan generasi muda.
Kehidupan yang diperlihatkan orang lain, baik itu melalui media sosial maupun kehidupan yang kita lihat, seringkali menciptakan ilusi kesempurnaan yang sulit dijangkau. Hal ini dapat memicu perasaan rendah diri dan perbandingan yang tidak sehat dengan orang lain. Padahal, setiap individu memiliki perjalanan hidup yang berbeda dan tidak bisa disamaratakan, dan pasti memiliki ketidaksempurnaan masing-masing.
BACA JUGA:Tips Meningkatkan Kesehatan Mental: Tetapkan Tujuan yang Realistis
FOMO bisa menjadi motivasi bagi sebagian orang untuk berprestasi lebih baik. Namun, tanpa pengelolaan yang baik, hal tersebut dapat memicu perasaan perbandingan diri dengan orang lain di media sosia. Kemudian akan membuat kita lupa akan kelebihan dan pencapaian diri sendiri. seringkali mengaburkan fakta ini. Penting untuk menyadari bahwa kesuksesan dan kebahagiaan tidak selalu terlihat seperti apa yang kita lihat di media sosial. Bagaimana mengatasi ketidakpercayaan diri karena fomo?
Simak selengkapnya dalam ulasan berikut
1. Hadirkan kepercayaan diri
Mengutip dari Verywellmind.com, Menurut Sabrina Romanoff, PsyD, seorang psikolog klinis dan profesor di Universitas Yeshiva, rasa tidak percaya diri adalah pikiran negatif meragukan diri sendiri. Rasa tidak percaya diri dapat muncul dalam berbagai hal, seperti hubungan, pekerjaan, bentuk tubuh, atau kemampuan lainnya.
BACA JUGA:Menimbang Manfaat dan Risiko Pengobatan dengan Daun Saga
2. Fokus pada pengalaman pribadi
Bagaimana cara percaya diri akan hadir kalau belum bisa fokus kepada diri sendiri? pengalihan fokus pada pertumbuhan pribadi adalah salah satu kunci utama. Mulailah dengan membuat jurnal untuk menghargai hal-hal kecil dalam hidup. Selanjutnya, visualisasikan tujuan hidup dan buatlah rencana yang konkret untuk mencapainya. Dengan mencoba hal baru, kita akan mengetahui nilai dalam diri kita. Kita akan merasa lebih puas dengan hidup dan tidak lagi terjebak dalam perbandingan yang tidak sehat dengan orang lain.
3. Kelola ekspektasi
Mengelola ekspektasi adalah kebahagiaan yang sebenarnya wajib bagi kita untuk menerapkannya. Dalam hidup, seringkali kita memiliki harapan yang tinggi. Namun, penting untuk menyadari bahwa tidak semua hal berjalan sesuai rencana. Dengan mengelola ekspektasi secara realistis, kita dapat menghindari kekecewaan yang berlebihan dan lebih siap menghadapi segala kemungkinan yang terjadi.
4. Mindfulness dan meditasi
Penting sekali melatih diri untuk agar menghadiri hidup di masa sekarang. Dengan menghargai momen yang sedang dijalani saat ini, kita dapat mengurangi stres dan kecemasan yang seringkali timbul akibat terlalu banyak memikirkan masa lalu atau masa depan. Meditasi adalah alat yang ampuh untuk membantu kita mencapai fokus ini. Dengan meditasi, kita dapat melatih pikiran untuk lebih tenang dan menerima apa adanya. Dengan demikian, kita dapat menjalani hidup dengan lebih bahagia dan penuh kesadaran