Komoditas Sagu Punya Potensi Besar Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional

Kamis 03-10-2024,18:40 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai komoditas sagu memiliki potensi besar untuk meningkatkan pertubungan ekonomi nasional.

Kemenperin menyebut komoditas sagu dapat menghasilkan pati paling besar dibandingkan dengan tanaman penghasil pati lainnya.

Karenanya, Kemenperin saat ini tengah berusaha untuk memanfaatkan potensi besar komoditas sagu  dengan mengakselerasi diversifikasi pangan lokal dan pengembangan usaha berbasis bahan baku lokal.

Dalam kerangkan medorong peningkatan komoditas sagu tersebut diterbitkanlah Peraturan Presiden No. 81 Tahun 2024 tentang Percepatan Penganekaragaman Pangan Berbasis Potensi Sumber Daya Lokal.

BACA JUGA:

“Diharapkan dengan peraturan ini, program pemerintah semakin fokus dan sinergi untuk mendorong percepatan pengembangan industri dan pemanfaatan pangan berbasis bahan baku lokal,” jelas Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam keterangan resminya pada Kamis 3 Oktober 2024.

Menurut keterangan Menperin Agus, pemanfaatan komoditas sagu tidak hanya akan bermanfaat terhadap pertumbuhan ekonomi dan industri nasional, namun memiliki manfaat yang begitu besar terhadap kelestarian lingkungan.

“Tanaman sagu memiliki laju penyerapan CO2 yang tinggi, yaitu sekitar 289 ton CO2/ha/tahun. Tanaman ini berpotensi menjadi salah satu kontributor perlambatan global warming, menjadi area konservasi air yang mencegah pengeringan lahan dan kebakaran, serta dapat menahan terlepasnya karbon dari lahan,” jelas Agus.

Kendati memiliki potensi lahan yang luas, rupanya pemanfaatan sagu masih terbilang rendah di Indonesia.

BACA JUGA:

Menurut keterangan Menperin Agus, saat ini tingkat pemanfaatan sagu di Indonesia masih kurang dari 4 persen dari luas areal sagu nasional atau sekitar 212.468 Ha.

“Hilirisasi sagu tidak dapat tercapai secara maksimal jika Kementerian Perindustrian berjalan sendiri,” kata Agus.

Oleh karena itulah, Agus menilai bahwa peran dan dukungan oleh pemangku kepentingan lainnya, baik pusat maupun daerah, sangatlah penting dalam mendorong pengembangan sagu di Indonesia.

“Kemenperin berkomitmen untuk terus meningkatkan hilirisasi komoditas sagu melalui pengembangan diversifikasi produk, fasilitasi kerja sama antara industri pengolahan sagu dengan industri pengguna,” tegas Agus.

Sebagai contoh, melalui pelaksanaan simposium pada Juli lalu, dengan melibatkan berbagai instansi terkait, baik dari pemerintah pusat dan daerah, akademisi maupun praktisi dan mendapat tanggapan yang sangat baik, khususnya dari daerah penghasil sagu.(bianca)

Kategori :