Jelajah Museum Seni Rupa dan Keramik Kota Tua: Menyusuri Jejak Sejarah Lewat Lukisan dan Keramik

Senin 23-09-2024,14:32 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Marta Saras

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Di tengah gemuruh hiruk-pikuk Kota Tua Jakarta, terdapat sebuah permata tersembunyi yang membawa pengunjung ke dalam perjalanan visual penuh makna: Museum Seni Rupa dan Keramik.

Terletak di Jalan Pos Kota No 2, museum ini menyuguhkan dua jenis koleksi utama yang menggambarkan keindahan seni Nusantara dan sejarah panjang perdagangan dunia, yaitu koleksi lukisan dan keramik. 

Berlokasi berseberangan dengan Museum Sejarah Jakarta, museum ini seolah mengajak pengunjung untuk tidak hanya menyaksikan tetapi juga meresapi cerita-cerita yang terkandung dalam setiap karya seni.

Begitu melangkah masuk, suasana berubah menjadi tenang, seakan waktu melambat untuk memberi ruang pada seni berbicara. 

Ruang Koleksi Lukisan: Jejak Romantisme hingga Perjuangan 

Memasuki ruang koleksi lukisan, pengunjung akan disambut oleh karya-karya agung dari maestro seni rupa Indonesia. Salah satu karya tertua yang dipamerkan adalah lukisan karya Raden Saleh, pelukis legendaris yang mengawali era seni lukis modern Indonesia. Lukisan-lukisan Raden Saleh terkenal dengan aliran romantisme yang sangat populer di Eropa pada abad ke-18. Romantisme menonjolkan ekspresi emosi yang kuat, baik itu kebahagiaan, kesedihan, hingga ketegangan. 

Namun, dinamika sejarah memengaruhi perkembangan seni di Indonesia. Seiring dengan perjuangan kemerdekaan, para pelukis mulai meninggalkan gaya romantisme dan beralih melukis tema perjuangan yang sarat makna nasionalisme.

Salah satunya adalah lukisan karya S. Sudjojono, "Prambanan Seko," yang menggambarkan sosok prajurit gerilya yang membuka jalan bagi pasukan kemerdekaan. Lukisan ini tidak hanya menampilkan keindahan artistik, tetapi juga menggambarkan semangat juang bangsa yang bergelora pada masa itu. 

BACA JUGA:

Koleksi lukisan di museum ini bukan hanya sekadar pameran visual, tetapi juga kisah evolusi seni rupa Indonesia, dari romantisme hingga realisme perjuangan. Pengunjung seolah diajak menyusuri lintasan waktu, menyaksikan bagaimana seniman Nusantara menggunakan kanvas untuk mengekspresikan keresahan, harapan, dan semangat perjuangan mereka. 

Ruang Koleksi Keramik: Jejak Sejarah dalam keramik kuno 

Setelah mengagumi koleksi lukisan, pengunjung bisa melanjutkan penjelajahan ke ruang koleksi keramik. Ruang ini menyimpan berbagai keramik antik yang tidak hanya berasal dari Nusantara, tetapi juga dari berbagai belahan dunia. Salah satu koleksi paling berharga adalah keramik kapal karam Dinasti Song yang diperkirakan berasal dari abad ke-9. Kapal ini karam di perairan Indonesia, meninggalkan jejak sejarah perdagangan maritim yang terhubung dengan Jalur Sutra. 

Selain keramik Dinasti Song, terdapat juga koleksi keramik Eropa serta tembikar Majapahit yang menggambarkan keahlian tangan-tangan seniman lokal. Setiap fragmen keramik menyimpan cerita tentang perjalanan panjang perdagangan dan pertukaran budaya di Nusantara.

Kategori :