Pertamina Patra Niaga Jalin Kerja Sama dengan Citilink, Uji Coba Bahan Bakar Baru SAF

Minggu 22-09-2024,07:00 WIB
Reporter : Putri Indah
Editor : Putri Indah

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Dalam rangka mendukung penerbangan yang ramah lingkungan, PT Pertamina Patra Niaga kini terus berupaya untuk memperluas distribusi bahan bakar Sustainable Aviation Fuel (SAF).

Salah satu cara yang dilakukan oleh Pertamina adalah dengan menyalurkan SAF kepada maskapai nasional Citilink dalam perhelatan Bali International Air Show 2024 di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.

Menurut keterangan Direktur Utama PT Citilink Indonesia, Dewa Rai, dirinya mengungkapkan bahwa kerjasama dengan Pertamina ini merupakan langkah yang strategis untuk mengurangi emisi karbon.

“Kami berharap PT Pertamina Patra Niaga akan terus meningkatkan penggunaan SAF,” ujar Rai dalam keterangan tertulis resminya pada Sabtu 21 September 2024.

Selain itu, Rai juga mengungkapkan bahwa Citilink sukses melakukan uplifting SAF sebesar 30 kilo liter (kl) selama rangkaian kegiatan acara Bali International Air Show 2024.

BACA JUGA:Gunakan Sistem Canggih, Pertamina Pakai AI Untuk Percepat Verifikasi QR Code Pertalite

BACA JUGA:Warganet Kesal Verifikasi QR Code Pertalite Butuh Waktu Lama, Begini Respons Pertamina

Sementara itu menurut Direktur Utama PT Pertamina Patra Niaga, Riva Siahaan, bahan bakar SAF ini adalah solusi jangka menengah bagi industri penerbangan untuk mulai mengurangi pengeluaran emisi karbon tanpa memerlukan adanya perubahan yang masih pada badan pesawat. Hal ini dikarenakan SAF menggunakan bahan baku baru yang lebih ramah lingkungan.

“Ini mampu mengurangi emisi karbon dari bahan bahan bakar fosil, karena Pertamina SAF menggunakan bahan baku Used Cooking Oil (UCO) atau minyak jelantah,” jelas Riva.

Bahan bakar SAF sendiri diketahui juga sudah dilengkapi dengan berbagai lisensi yang dibutuhkan untuk mengembangkan SAF. 

Lisensi-lisensi tersebut terdiri dari lisensi Carbon Offsetting and Reduction Scheme for International Aviation (CORSIA) dan Renewable Energy Directive-European Union (RED-EU).

(Bianca Khairunnissa).

 

Kategori :