JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Minum susu sering dianggap sebagai bagian penting dari pola makan sehat, terutama pada masa kanak-kanak.
Namun, seiring bertambahnya usia, beberapa orang mungkin mulai bertanya-tanya apakah mereka perlu berhenti minum susu, dan jika ya, kapan waktu yang tepat?
Berikut ini beberapa faktor yang dapat menjadi pertimbangan dalam menentukan kapan seseorang perlu berhenti atau mengurangi konsumsi susu.
1. Saat Mengalami Intoleransi Laktosa
Salah satu alasan paling umum orang berhenti minum susu adalah intoleransi laktosa. Kondisi ini terjadi ketika tubuh kekurangan enzim laktase, yang berfungsi untuk mencerna laktosa, gula alami dalam susu.
Gejala intoleransi laktosa termasuk kembung, diare, sakit perut, dan mual setelah mengonsumsi produk susu. Jika Anda mengalami gejala ini, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi untuk mempertimbangkan pengurangan atau penghentian konsumsi susu.
2. Setelah Masa Pertumbuhan dan Perkembangan
Susu sangat penting bagi anak-anak karena memberikan nutrisi penting seperti kalsium, vitamin D, dan protein yang mendukung pertumbuhan tulang dan perkembangan tubuh.
Namun, seiring bertambahnya usia, kebutuhan kalsium dan protein masih ada tetapi bisa dipenuhi dari sumber lain, seperti sayuran hijau, kacang-kacangan, atau susu nabati.
Orang dewasa mungkin tidak memerlukan susu dalam jumlah besar seperti saat masa pertumbuhan, dan dapat mengurangi konsumsinya jika dirasa cukup dari sumber makanan lainnya.
3. Ketika Memiliki Kondisi Kesehatan Tertentu
Beberapa kondisi kesehatan, seperti kolesterol tinggi atau masalah jantung, mungkin memerlukan penyesuaian pola makan.
Susu yang kaya akan lemak jenuh dapat meningkatkan kadar kolesterol dalam darah, sehingga mungkin perlu dihindari oleh mereka yang memiliki masalah jantung.
Bagi individu dengan kondisi kesehatan ini, memilih susu rendah lemak, susu bebas lemak, atau alternatif susu nabati bisa menjadi solusi, atau bahkan menghentikan konsumsi susu sama sekali.
4. Jika Ingin Mengurangi Asupan Kalori
Susu utuh memiliki kandungan lemak dan kalori yang cukup tinggi. Bagi mereka yang sedang menjalani program penurunan berat badan atau menjaga kalori harian, mengurangi atau berhenti minum susu bisa menjadi pilihan untuk mengurangi asupan kalori.
Namun, pastikan asupan nutrisi penting seperti kalsium dan vitamin D tetap tercukupi dari sumber lain, seperti almond, tahu, atau sayuran berdaun hijau.
5. Ketika Mengalami Alergi Protein Susu
- BACA JUGA:Rekomendasi Merek Susu Kedelai untuk Ibu yang Sedang Menyusui, Sering dan Mudah Ditemui
- BACA JUGA:Mengenal Susu Ikan, Program Minuman Sehat yang Sedang Viral Dibahas, Apa Bedanya dengan Susu Sapi?
Beberapa orang, terutama anak-anak, mengalami alergi terhadap protein susu sapi. Alergi ini berbeda dengan intoleransi laktosa karena melibatkan respons sistem kekebalan tubuh terhadap protein dalam susu.
Gejalanya bisa lebih parah, termasuk ruam, sesak napas, atau bahkan anafilaksis. Jika seseorang memiliki alergi terhadap susu, dokter biasanya menyarankan untuk segera berhenti minum susu dan mencari alternatif pengganti.