JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Media sosial telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, terutama di kalangan anak-anak dan remaja.
Di satu sisi, platform seperti Instagram, TikTok, dan YouTube memberikan kesempatan untuk belajar, berkreasi, dan terhubung dengan dunia.
Namun, di sisi lain, media sosial juga memiliki dampak signifikan terhadap perilaku dan etika anak.
Penggunaan media sosial yang tidak terkontrol dapat memengaruhi cara anak bersikap, berkomunikasi, dan bahkan memandang norma-norma sosial yang penting seperti etika dan sopan santun.
Bagaimana Media Sosial Mempengaruhi Etika Anak?
1. Perubahan Pola Komunikasi
Media sosial memungkinkan anak-anak berinteraksi dengan orang lain secara cepat dan tanpa batasan geografis.
Namun, interaksi daring sering kali tidak melibatkan tatap muka, sehingga anak-anak kurang mengalami pembelajaran langsung tentang ekspresi, nada suara, dan bahasa tubuh yang penting dalam etika komunikasi.
Misalnya, anak-anak mungkin menjadi lebih rentan untuk menggunakan bahasa kasar atau tidak sopan karena mereka tidak melihat dampak emosionalnya langsung pada orang yang diajak bicara.
2. Normalisasi Perilaku Kasar
Anak-anak yang menghabiskan banyak waktu di media sosial sering kali terpapar pada konten yang mengandung kekerasan verbal, ejekan, atau sikap tidak sopan.
Dalam beberapa kasus, perilaku ini bisa dianggap sebagai sesuatu yang "keren" atau "lucu", terutama jika dilakukan oleh selebriti atau influencer.
Akibatnya, anak-anak dapat meniru perilaku tersebut tanpa menyadari bahwa hal itu bertentangan dengan norma-norma etika yang baik.
3. Kehilangan Nilai Sopan Santun
Media sosial memberi kebebasan bagi anak-anak untuk mengekspresikan pendapat mereka tanpa pengawasan yang ketat.