Sehingga dalam briefing persiapan perlombaan Rabu (11/9/2024) malam, Race Director perlombaan, Joni Kurniawan menyatakan kaitannya dengan keselamatan (safety), pihaknya menyiapkan manajemen risiko.
Skala Tinggi Muka Air (TMA) yang ditaruh di sungai hingga pukul 09.00 WIB waktu awal perlombaan ternyata masih menyentuh posisi 85cm. Maka perlombaan pun ditunda hingga pukul 12.00 WIB.
Namun, saat tengah hari, ternyata TMA belum bergerak ke angka normal 40cm. Ketinggan TMA masih berada di kisaran 65cm, sehingga diputuskan untuk menunda hingga pukul 15.00 WIB sembari menunggu TMA turun di garis normal.
Pertandingan akhirnya bisa digelar pada pukul 14.30 WIB setelah posisi TMA ada di 44cm, dengan catatan, posisi start awal berubah. Dari awalnya di Muara Gurah akhirnya digeser ke Ketambe.
"Kita tidak menunda hari lomba, tetapi menunda jamnya saja agar tidak mengganggu jadwal. Karena ini menyangkut safety peserta," kata Joni.
Adanya penundaan jam mulai perlombaan karena masalah debit air itu, berdampak kepada penundaan Upacara Penghormatan Pemenang (UPP).
Sehingga meski hasil sudah resmi tetapi belum bisa dimasukan dalam rekapitulasi tambahan perolehan medali provinsi.
UPP nomor DRR R6 ini akan dilaksanakan berbarengan dengan penyerahan medali untuk nomor DRR R4 putra dan putri, di hari kedua perlombaan, Jumat, 19 September 2024 di tempat yang sama.
(Dimas Rafi).