Pada bagian utamanya adalah carrier pesawat, yaitu kendaraan besar yang terdiri dari 3 poros. Memiliki Panjang 5,5 meter; lebar 2 meter; dan tinggi 2 meter.
Jika dilihat dari model prototipenya, kendaraan terbang ini tidak dilengkapi dengan kaca spion samping yang ada di mobil pada umumnya.
Sehingga ada kemungkinan kendaraan terbang varian ini belum diproduksi secara massal.
Xpeng AeroHT menjelaskan bahwa carrier pesawat ini berbasis EREV dengan platform tegangan tinggi sebesar 800V. Dan jangkauan gabungan carrier pesawat ini bisa mencapai 1.000 km (CLTC).
Dengan dukungan baterai besar tersebut, Xpeng AeroHT mengklaim untuk pengisian daya pada kondisi 30 sampai 80 persen tidak membutuhkan Waktu yang lama, berkisar 18 menit.
Jika melihat dari prototipenya, mobil terbang modular ini sekilas mirip drone, namun dengan ukuran yang besar. Mobil ini juga bisa mendarat dan menempel pada carrier secara otomatis. Untuk masuk ke bagian bagasi carrier, rotor pesawat bisa dilipat.
Dengan pengisian barang kapasitas penuh, mobil terbang modular ini bisa mampu melakukan 5 sampai 6 kali penerbangan. Sistem kemudi mobil terbang modular ini juga bisa mode manual dan otomatis.
BACA JUGA:Masuki Era Baru! Ferrari Bakal Luncurkan Mobil Listrik Pertama di 2025, Segini Bocoran Harganya
Harga Mobil Terbang Modular
Rencananya Land Aircraft Carrier akan melakukan penerbangan publik pertamanya di Zhuhai Air Show pada November 2024.
Pre-sale atau pemesanan akan dimulai akhir tahun ini dengan harga di bawah 2 juta yuan atau sekitar Rp 4,3 miliaran.
Namun, produksi massal dan pengiriman mobil modular ini baru akan dimulai pada tahun 2026 karena Xpeng AeroHT belum memiliki pabrik perakitan.
Mobil terbang modular adalah bukti nyata bahwa inovasi dalam bidang transportasi terus berkembang pesat. Teknologi ini memiliki potensi untuk mengubah lanskap perkotaan dan memberikan solusi bagi masalah kemacetan lalu lintas.