Fanny Soegi Blak-blakan Bongkar Sisi Gelap Band Bornean, Sindir Masalah Royalti

Senin 09-09-2024,11:02 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Marta Saras

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Mantan vokalis Soegi Bornean, Fanny Soegi, mendadak curhat terkait mantan band-nya yang diduga salah satunya adalah tidak transparan terkait pendapatan royalti.

Tak hanya itu, Pelantun Asmalibrasi ini menuding tidak ada transparansi antara band Soegi Bornean dengan sang pencipta lagu terkait royalti.

Ia pun seolah menyindir bahwa royalti akan lagu Asmalibrasi ini tak sampai ke pihak pencipta lagu. Padahal, royalti yang didapat memiliki jumlah yang besar.

“Nominal dari royalti lagu ini nggak main2, setengah Milyar lebih ada, tapi justru orang2 yang nggak punya hak dapat paling banyak & nggak transparan,” tuturnya lagi. 

Tak sampai di situ, Fanny kembali mengungkap kekesalannya pada band Soegi Bornean perihal nama Soegi yang masih dia pakai, meski sudah mantap keluar dari grup musik tersebut. 

BACA JUGA:

Fanny mengatakan dirinya sempat diminta membayar sejumlah uang bila masih ingin memakai nama Soegi. Penyanyi berparas cantik ini pun mengungkap sisi gelap lain dari band Soegi Bornean yang membuat merasa sakit hati selama berkarier bersama. 

“Bayangin aja, lagu Asma ini yang kalian denger di mana-mana penciptanya sampai minjem uang untuk bayar sekolah anaknya,” tulis Fanny dari akun X (Twitter) @fannysoegi, pada Minggu, 8 September 2024. 

“Aku masih inget banget ketika aku mau keluar dari Band itu dan dihadapkan orang-orang HAKI, aku diharuskan membayar namaku sendiri yakni "Soegi" kalau aku keluar dengan entitas yang baru. Ada rekamannya lagi,” jelas Fanny.

Menurut Fanny, terdapat ketidaktransparanan dalam pembagian royalti. Sementara pencipta lagu hidup dalam keterbatasan, orang-orang yang tidak berhak mendapatkan bagian royalti malah bisa menikmati kehidupan mewah, seperti membeli dua mobil sekaligus dan gitar mahal.

BACA JUGA:Agak Laen! Seorang Wanita Terekam CCTV Buang Air Kecil Alias Pipis di Minimarket

Pencipta lagu "Asmalibrasi" harus tinggal di rumah kontrakan dengan kondisi atap yang bocor, sebuah kontradiksi mencolok terhadap besarnya royalti yang diperoleh.

Selain masalah royalti, Fanny juga menyentuh soal kurangnya empati dari bandnya. Ketika Fanny berduka atas kepergian ibunya, bandnya tetap memaksanya untuk tampil, sebuah tindakan yang membuat Fanny merasa sangat terluka. Hal ini menunjukkan betapa rendahnya tingkat kepedulian dan keadilan di antara anggota band.

Kategori :