JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Bagi pasangan yang sedang merencanakan kehamilan, mengetahui posisi berhubungan suami-istri yang paling efektif bisa menjadi faktor penting dalam meningkatkan peluang untuk segera hamil.
Meskipun banyak faktor lain yang mempengaruhi kesuburan, seperti kesehatan umum, usia, dan frekuensi berhubungan, beberapa posisi seksual dipercaya dapat membantu sperma lebih cepat mencapai sel telur.
1. Posisi misionaris (pria di atas) sering disebut sebagai salah satu posisi paling efektif untuk kehamilan.
Dalam posisi ini, penetrasi terjadi dengan sudut yang optimal, memungkinkan sperma untuk berenang lebih dekat ke serviks dan meningkatkan kemungkinan pembuahan. Posisi ini juga memanfaatkan gravitasi, yang membantu sperma bergerak menuju rahim.
2. Posisi doggy style (pria di belakang) juga dianggap efektif.
Posisi ini memungkinkan penetrasi yang lebih dalam, sehingga sperma dapat ditempatkan lebih dekat ke leher rahim. Penetrasi dalam ini dapat mempersingkat perjalanan sperma menuju sel telur, meningkatkan peluang terjadinya pembuahan.
BACA JUGA:
- Kenali Risiko dan Manfaat Berhubungan Badan saat Haid: Pastikan Kenyamanan Pasangan Anda
- 10 Tips Berhubungan Badan untuk Pasangan Suami Istri Muda: Rajut Ikatan Lebih Harmonis
3. Posisi spooning atau berbaring menyamping dengan pria berada di belakang wanita juga bisa menjadi pilihan yang baik. Meskipun lebih santai, posisi ini tetap memungkinkan penetrasi yang cukup dalam dan nyaman bagi kedua pasangan, serta mempertahankan sperma di dalam vagina lebih lama.
Selain posisi-posisi tersebut, para ahli menyarankan agar wanita tetap berbaring selama beberapa waktu setelah berhubungan, untuk memberi waktu bagi sperma agar mencapai sel telur.
Menaikkan pinggul dengan bantal selama 15-20 menit setelah berhubungan juga bisa membantu sperma bergerak ke arah rahim.
Selain posisi, waktu berhubungan juga penting. Melakukan hubungan intim selama masa ovulasi, ketika sel telur dilepaskan dari ovarium, akan meningkatkan peluang kehamilan.
Masa Ovulasi
Masa ovulasi biasanya terjadi sekitar 14 hari sebelum periode menstruasi berikutnya.
1. Ketahui Masa Ovulasi
- Pantau Siklus Menstruasi: Mengerti kapan masa ovulasi terjadi adalah kunci untuk mengetahui waktu yang tepat untuk berhubungan intim. Masa ovulasi biasanya terjadi sekitar 14 hari sebelum periode menstruasi berikutnya.
- Gunakan Alat Prediksi Ovulasi: Alat ini bisa membantu mendeteksi lonjakan hormon luteinizing (LH) yang terjadi 24-36 jam sebelum ovulasi.
2. Sering Berhubungan Intim
- Waktu yang Tepat: Berhubungan intim setiap dua hingga tiga hari selama siklus menstruasi, terutama di sekitar masa ovulasi, dapat meningkatkan peluang hamil.
- Jaga Kualitas Sperma: Hindari frekuensi berhubungan intim yang terlalu sering agar kualitas sperma tetap baik.