Ridwan Kamil: Kalau Bully-annya Cerminan Kepuasan Publik yang Rendah, Saya Akan Introspeksi Diri

Jumat 30-08-2024,19:39 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Calon Gubernur Jakarta yang diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM), Ridwan Kamil, mengungkapkan soal kepuasan publik terhadap kinerja pejabat.

Dia juga mengungkap soal kepuasan saat menjabat sebagai Gubernur Jawa Barat.

Hal itu diungkapkan saat dirinnya menjadi pembicara dalam diskusi Kepemimpinan Transformatif Berbasis Karya, di Golkar institute, Jumat, 30 Agustus 2024.

"Coba Google, kepuasan publik, nah ini hadiah dari rakyat (tinggi), jadi kalau saya dibully, saya enggak masalah. Tapi kalau bullyan ini tercermin juga dengan kepuasan publik yang rendah, ya berarti kan saya juga harus introspeksi ya," ujar Ridwan Kamil.

Ridwan menambahkan bahwa transformasi dirinya adalah bagian dari proses politiknya.

BACA JUGA:

"Berarti something wrong kan? Tuh. Ini saya tidak bermaksud sombong, poinya bukan itu ya. Poinya adalah karena kita kerja dari hati, terukur pake data, before after perubahan," jelasnya.

Dia juga mengakui adanya kritik dari golongan tertentu dan berusaha memperbaiki diri.

"Golongan 10 persen yang enggak puas, ibaratnya kan, tapi viral, itulah," katanya.

Ridwan juga menyoroti usahanya untuk meminta maaf terkait tindakan masa lalu, termasuk postingan media sosial.

"Saya udah minta maaf, udah minta maaf tiga kali, minta maaf di 2013. Waktu jalan Wali Kota, udah minta maaf 2018, muncul lagi. Minta maaf lagi kemarin 2024. Kan saya bertransformasi kayak kepompong kan," jelasnya.

BACA JUGA:

"Saya kan tukang demo juga, tapi saya harus mengubah negeri ini melalui masuk ke sistem. Karena setelah sistem kan enggak ada konten-konten tweet yang kontroversi," sambungnya.

Ia menegaskan bahwa perubahan yang dilakukan merupakan bagian dari usahanya untuk memperbaiki dan memajukan negeri, meski dalam proses kontestasi politik yang penuh tantangan.

"Karena saya sudah bertransformasi, lebih bijak, lebih terukur. Tapi kan lagi kontestasi sama orang yang nyari jelek, enggak masalah. I've been there before," tutupnya.(fajar ilman)

Kategori :