JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Gangguan mental sering kali disertai dengan berbagai gejala yang dapat mempengaruhi cara seseorang berpikir, merasakan, dan berinteraksi dengan dunia sekitarnya.
Dua gejala yang sering dikaitkan dengan gangguan mental adalah delusi dan halusinasi. Meskipun keduanya sering disalahartikan, delusi dan halusinasi memiliki perbedaan mendasar dalam hal pengalaman dan persepsi.
Apa itu Delusi?
Delusi adalah keyakinan atau pemikiran yang kuat yang tidak sesuai dengan realitas dan tidak dapat diubah oleh logika atau bukti yang bertentangan.
Orang yang mengalami delusi memegang teguh keyakinan ini, meskipun bukti-bukti yang jelas menunjukkan bahwa keyakinan tersebut tidak benar.
Delusi sering kali dikaitkan dengan gangguan mental seperti skizofrenia, gangguan bipolar, dan gangguan delusi.
Beberapa jenis delusi yang umum meliputi:
- Delusi Keagungan (Grandiose Delusion): Keyakinan bahwa seseorang memiliki kekuatan, kemampuan, atau identitas yang sangat besar, seperti merasa dirinya adalah tokoh penting atau memiliki misi besar di dunia.
- Delusi Paranoia (Paranoid Delusion): Keyakinan bahwa seseorang atau sekelompok orang berniat untuk mencelakai atau memata-matai mereka.
- Delusi Persekusi (Persecutory Delusion): Keyakinan bahwa mereka menjadi korban persekusi atau akan diserang oleh orang lain.
Apa itu Halusinasi?
Halusinasi adalah persepsi sensorik yang terjadi tanpa adanya rangsangan eksternal yang sebenarnya. Dengan kata lain, seseorang yang mengalami halusinasi melihat, mendengar, merasakan, atau mencium sesuatu yang tidak nyata.
Halusinasi paling umum terjadi dalam bentuk suara (halusinasi auditori), tetapi juga bisa melibatkan penglihatan (halusinasi visual), penciuman (halusinasi olfaktori), perasa (halusinasi gustatori), dan sentuhan (halusinasi taktil).
Contoh halusinasi meliputi:
- Halusinasi Auditori: Mendengar suara yang tidak ada, seperti suara yang memberi perintah atau berbicara tentang orang tersebut.
- Halusinasi Visual: Melihat objek, orang, atau cahaya yang tidak ada di lingkungan sebenarnya.
- Halusinasi Taktil: Merasakan sesuatu menyentuh atau merangkak di kulit meskipun tidak ada kontak fisik yang nyata.
BACA JUGA:Bagus untuk Kesehatan Paru-paru, Berikut Manfaat Timun Bagi Perokok Aktif Menurut dr Zaidul Akbar
BACA JUGA:Pola Diet Intermittent Fasting yang Aman dan Baik untuk Kesehatan Tubuh, Simak Yuk!
Perbedaan Utama antara Delusi dan Halusinasi
Sifat Pengalaman: