JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Film adaptasi dari sebuah video game selalu menjadi topik yang menarik di kalangan penggemar, baik dari dunia film maupun industri game itu sendiri. Namun, tidak jarang adaptasi semacam ini gagal memenuhi ekspektasi yang ada, menghasilkan karya yang justru menuai kritik tajam dari berbagai pihak. Kasus terbaru yang mencuat adalah film *Borderlands*, yang meski mendapatkan banyak ulasan negatif, justru memiliki dampak positif pada jumlah pemain game aslinya.
'Borderlands', film yang diadaptasi dari seri video game populer dengan judul yang sama, telah menjadi sorotan publik sejak minggu lalu. Sayangnya, sorotan tersebut bukanlah karena kualitas filmnya yang mengesankan, melainkan karena kekecewaan yang dirasakan oleh para penggemarnya. Berdasarkan ulasan yang beredar di berbagai platform, baik dari penonton awam maupun kritikus profesional, film ini dinilai gagal memenuhi ekspektasi.
Beberapa alasan yang paling sering diungkapkan terkait kegagalan ini adalah pemilihan cast yang dirasa kurang tepat, jalan cerita yang terlalu standar dan klise, hingga kurangnya atmosfer khas *Borderlands* yang dikenal dengan humor gelap dan aksi yang penuh adrenalin. Bahkan, aspek visual dan adegan aksi yang biasanya menjadi daya tarik utama dalam film adaptasi game pun dianggap tidak mampu memberikan pengalaman yang memuaskan.
Namun, di balik segala kritik yang diterima, ada satu hal yang patut dicermati: film ini justru memberikan dampak positif pada popularitas game aslinya.
BACA JUGA:Ranjang Pendeteksi Selingkuh! Alat Ajaib Bukan dari Doraemon
Meskipun secara kualitas film 'Borderlands' tidak dapat dikatakan sukses, namun dari sudut pandang industri game, film ini setidaknya berhasil membangkitkan kembali minat para gamer terhadap seri video game *Borderlands*. Berdasarkan data yang dihimpun dari SteamDB, sebuah platform yang mengumpulkan data statistik permainan di Steam, terlihat adanya lonjakan jumlah pemain yang cukup signifikan pada hampir semua seri 'Borderlands'.
Seri ketiga dari game ini, Borderlands 3, mengalami peningkatan jumlah pemain yang paling mencolok. Jumlah pemain aktif tercatat mendekati dua kali lipat dari sebelumnya, mencapai angka sekitar 12 ribu pemain yang bermain secara bersamaan. Angka ini menunjukkan bahwa terlepas dari buruknya kualitas filmnya, ada banyak gamer yang tertarik untuk kembali bermain game *Borderlands* atau bahkan mencobanya untuk pertama kali.
Selain Borderlands 3, seri-seri lain seperti Borderlands, Borderlands 2, dan Borderlands: The Pre-Sequel juga mengalami peningkatan jumlah pemain. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun adaptasi filmnya menuai kritik, film tersebut berhasil menjalankan peran penting dalam menarik perhatian gamer terhadap waralaba Borderlands.
Lonjakan jumlah pemain ini bisa jadi merupakan sinyal positif bagi Gearbox Software, pengembang seri Borderlands. Meski mereka belum mengumumkan secara resmi kelanjutan dari seri ini, namun dalam beberapa kesempatan, Gearbox telah memberikan petunjuk bahwa Borderlands 4 sedang dalam tahap pengembangan. Peningkatan jumlah pemain ini tentunya menjadi angin segar yang bisa memperkuat alasan bagi Gearbox untuk segera merilis sekuel berikutnya.
BACA JUGA:Seorang Gamer Asal Arab Pecah Rekor Dunia, Hubungkan 444 Konsol ke Satu TV
Namun, tantangan ke depan adalah bagaimana Gearbox dapat mempertahankan momentum ini dan memastikan bahwa Borderlands 4 nantinya dapat memenuhi ekspektasi para penggemar. Mengingat kekecewaan yang dirasakan terhadap adaptasi filmnya, harapan besar tentu diletakkan pada kualitas game selanjutnya agar bisa menebus kesalahan yang terjadi.
Fenomena ini menunjukkan betapa kompleksnya dampak yang dapat ditimbulkan oleh sebuah adaptasi film terhadap versi game aslinya. Meskipun film Borderlands tidak berhasil memuaskan para penggemar dan kritikus, namun film tersebut tetap memiliki dampak positif yang signifikan terhadap popularitas game-nya. Bagi para penggemar *Borderlands*, peningkatan jumlah pemain ini mungkin menjadi bukti bahwa minat terhadap waralaba ini masih sangat tinggi, meski dihadapkan dengan adaptasi film yang mengecewakan.***(Bastian/Dms)