Selain Bully, Ini Deretan Aturan Senior Prodi Anestesi Undip yang Diduga Jadi Penyebab dr Aulia Bunuh Diri

Kamis 15-08-2024,11:49 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

4. Yang enak hanya untuk senior

5. Bila junior dikasih enak tanya kenapa

6. Jangan pernah mengeluh karena semua pernah mengalami

7. Jika masih mengeluh, siapa suruh masuk anestesi

BACA JUGA:

Ada juga beberapa larangan yang disebutkan, antara lain: perkelahian, selingkuh, dan narkoba. Ada pula aturan lain terkait penggunaan HP, seperti HP dilarang dan harus 24 jam standby. Begitu juga anggota PPDS harus cepat merespons.

“HP dilarang keras OFF, 24 jam On. Setia pada chat WA harus segera direspon. Ada telepon segera angkat. Jika menelpon senior lalu tidak diangkat batas maksimal menelepon 3 kali. Jika telepon ketiga tidak diangkat, sms. Tiga waktu yang diperbolehkan tidak angkat telpon: Sholat, sedang biacara dengan DPJP, saat induksi/ekstubasi,” demikian keterangan aturan yang beredar.

Hasil Olah TKP

Kapolsek Gajahmungkur Kompol Agus Hartono menjelaskan penemuan jenazah dr Aulia Risma berawal dari kecurigaan kekasihnya yang berulangkali menelepon tapi tidak direspons. Kamar kos terkunci dari dalam.

“Teleponnya dari pagi (pacarnya) tapi nggak diangkat-angkat, padahal berdering (notifikasi di WhatsApp),” kata Kapolsek.

BACA JUGA:

Kekasih korban kemudian meminta tolong temannya yang di Semarang untuk mengecek kos lainnya yang berlokasi di wilayah Tembalang.

Namun, kondisinya kosong. Akhirnya di kos Lempongsari itu, bersama ibu kos setempat, coba dibuka dengan kunci cadangan namun gagal. Baru setelah memanggil ahli kunci, pintu bisa terbuka dan kondisi korban sudah meninggal dunia.  

Setelah dilakukan olah TKP, melibatkan dokter, Kompol Agus mengatakan penyebab kematiannya adalah obat penenang yang disuntikkan sendiri.

Pihak rumah sakit tempat Risma bekerja mencoba menutupi penyebab kematian Risma dengan alasan medis, yakni sakit saraf kejepit.

 

Kategori :