Yuk, Kenali Asal-usul dan Sejarah Nama-nama Jalan di Jakarta

Senin 12-08-2024,18:30 WIB
Reporter : Iksan Agus A.
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Kota Jakarta banyak memiliki jalan-jalan bersejarah. Sebagai sebuah kota yang sudah berusia ratusan tahun lamanya, sudah tentu sejarah Kota jakarta yang dulu bernama Kota Batavia banyak memiliki nama - nama jalan bersejarah. 

Salah satu jalan bersejarah di Jakarta adalah jalan Tebet yang berada di Jakarta Selatan. Tebet ini adalah sebuah nama Kecamatan yang ada di Jakarta Selatan. Sebagai sebuah wilayah Kecamatan maka Tebet terdiri dari beberapa Kelurahan-kelurahan yakni Kelurahan Menteng Dalam, Tebet Barat, Tebet Timur,Kebon Baru, Bukit Duri, Manggarai Selatan dan Manggarai.

Kembali ke nama jalan Tebet ternyata memiliki sejarah dan asal usul yang sebelum resmi dijadikan nama sebuah jalan di Jakarta Selatan tersebut, tentu sudah melalui berbagai pertimbangan termasuk aspek karateristiknya. 

Beberapa versi nama Tebet ini, berasal dari Bahasa Sunda kuno. lalu ada juga yang menyebutkan nama Tebet berasal dari Kata Tebat. Makna kata Tebat berarti rawa-rawa dan semak belukar. Dengan begitu dahulunya jalan Tebet adalah sebuah rawa-rawa dan semak belukar. Memang sejarah wilayah Tebet dulunya adalah merupakan rawa-rawa. Orang-orang Melayu yang mendiaminya dulu menyebutnya dengan kata lebat. 

BACA JUGA:6 Nama Jalan di Jakarta Kedengaran Aneh, Nomor 1 Pasang Nama Benda untuk Praktik Klenik atau Perdukunan

BACA JUGA:Hore! Wisata MRT Kini Ada di Jakarta, Inilah Daftar 6 Lokasi Wisatanya

BACA JUGA:7 Destinasi Wisata di Kota Bekasi, Nomor 6 Bisa Menyaksikan dan Mendapat Edukasi Langsung Buaya-buaya Liar!

Nama jalan lain yang juga bersejarah di Jakarta adalah  jalan Slipi yang berada di kawasan Jakarta Barat, tepatnya di Kecamatan Palmerah. Nama tempat atau jalan ini sudah ada sejak zaman Kolonial Belanda era masa Gubernur Deandles hingga tahun 1811.

Pelabuhan Sunda Kelapa masa itu, dinilai sudah tidak aman lagi, karena sering terjadi pemberontakan oleh orang Indonesia. Karenanya Gubernur Deandles menetapkan Slipi jadi tempat Niaga yang lebih kuat. Hal ini sekaligus membuka babak baru dalam sejarah Slipi. Tahun 1970 sampai Tahun 1980-an  muncullah istilah Bunderan Slipi karena bentuknya yang nampak seperti melingkar.. Versi unik lain nama slipi berasal dari kata Bahasa Inggris Sleepy, karena bentuknya yang melingkar membuat pengendara jadi mudah mengantuk. 

Selanjutnya ada juga nama jalan Kalibata di Jakarta Selatan. Kalibata adalah salah satu nama Kelurahan  yang berada di Kecamatan Pancoran.  Dahulu sebelum diberi nama jalan Kalibata adalah merupakan Bantaran Kali yang dipenuhi Bebatuan. Nama Kalibata diambil dari Bahasa Jawa yakni Kali  yang berarti Suingai dan Bata yang berarti Bebatuan atau Batu. Oleh karena ini Kalibata diartikan juga sebagai Sungai yang mempunyai Bebatuan atau Sungai Batu. 

 

Kategori :