Harga BBM Pertamax Resmi Naik, Pertamina: Kami Pastikan Harga Tetap Kompetitif!

Minggu 11-08-2024,07:15 WIB
Reporter : Putri Indah
Editor : Putri Indah

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Per Sabtu 10 Agustus ini, PT Pertamina Patra Niagra resmi menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non-subsidi Pertamax dari Rp 12.950 Per-liter menjadi Rp 13.700 Per-liter.

Harga tersebut diketahui berlaku untuk wilayah yang menerapkan pajak Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bermotor (PBBKB) sebesar lima persen.

Menurut keterangan Pjs Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Heppy Wulansari, keputusan untuk menaikkan harga BBM Pertamax ini sudah sesuai dengan regulasi Kepmen ESDM No. 245.K/MG.01/MEM.M/2022, yang merupakan perubahan atas Kepmen No. 62/K/12/MEM/2020, yang mengatur tentang formulasi harga JBU atau BBM non subsidi.

"Pertamina kini juga tengah melakukan penyesuaian harga BBM non-subsidi. " Ujar Heppy dalam keterangan resminya pada Sabtu 10 Agustus 2024.

Heppy juga menambahkan bahwa penaikan harga BBM non-subsidi ini akan tetap memperhatikan faktor stabilitas ekonomi.

Selain itu, harga yang ditetapkan juga dinilai sebagai harga yang paling terjangkau karena memakai acuan daya beli masyarakat sebagai faktor pertimbangan paling utama.

BACA JUGA:

"Kami pastikan harga ini tetap paling kompetitif untuk produk lain yang memiliki kualitas yang setara," Jelas Heppy.

Sebelumnya, Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati sudah pernah melakukan pembahasan mengenai diberlakukannya penyesuaian harga untuk BBM non-subsidi Pertamax pada bulan Agustus 2024.

Menurut Nicke, hal ini bukanlah hal yang aneh untuk dilakukan, mengingat Pertamina sudah melakukan penyesuaian harga pada BBM non-subsidi seperti Pertamax, Pertama Turbo, Dexlite, hingga Pertamina Dex

"Itu sudah biasa kalau untuk non-subsidi," Ujar Nicke dalam keterangan resminya pada Rabu 31 Juli 2024.

Di sisi lain, kenaikan pertamax ini juga sesuai dengan keinginan pengamat ekonomi dari Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Tauhid Ahmad.

Menurut Tauhid, BUMN sudah terlalu lama menahan harga Pertamax series, meskikup harga minyak dunia kini semakin tinggi akibat konflik Timur Tengah.

"Kurs Dolar sendiri sudah naik ke angka 5 Persen, makanya Pertamina layak untuk menaikkan harga BBM non-subsidi," Jelas Tauhid dalam keterangan resminya pada Jumat 28 Juli 2024.

(Bianca Khairunnisa).

Kategori :