JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Berhubungan badan saat haid adalah pilihan yang dilakukan oleh beberapa pasangan, tetapi penting untuk memahami bahwa aktivitas ini memiliki risiko tertentu yang perlu dipertimbangkan.
Dari sisi medis, melakukan hubungan seksual saat haid tidak dilarang, meski terkadang dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan.
Yang terpenting, pastikan untuk memahami dan mempetimbangkan risiko yang bisa terjadi serta mendapatkan persetujuan dari masing-masing pihak terlebih dahulu sebelum berhubungan seksual saat menstruasi.
Berikut adalah beberapa risiko yang mungkin timbul saat berhubungan badan selama menstruasi:
1. Peningkatan Risiko Infeksi Menular Seksual (IMS)
Saat haid, serviks cenderung lebih terbuka, dan adanya darah dapat menciptakan lingkungan yang lebih mendukung bagi bakteri dan virus.
Ini dapat meningkatkan risiko penularan Infeksi Menular Seksual (IMS), termasuk HIV. Menggunakan kondom selama berhubungan saat haid sangat disarankan untuk mengurangi risiko ini.
BACA JUGA:
- Ramuan Herbal Ala dr Zaidul Akbar yang Ampuh dan Efektif untuk Atasi Nyeri saat Haid, Coba Yuk!
- 7 Manfaat Bunga Telang yang Baik untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Melancarkan Haid
2. Kemungkinan Infeksi Bakteri
Darah menstruasi dapat menjadi media yang mendukung pertumbuhan bakteri, seperti bakteri yang menyebabkan bacterial vaginosis atau infeksi saluran kemih.
Berhubungan badan saat haid dapat meningkatkan risiko infeksi jika kebersihan tidak dijaga dengan baik. Membersihkan diri sebelum dan sesudah berhubungan sangat penting untuk meminimalkan risiko infeksi.
3. Risiko Iritasi dan Ketidaknyamanan
Selama menstruasi, beberapa wanita mungkin mengalami peningkatan sensitivitas atau kekeringan pada area genital. Ini dapat menyebabkan iritasi atau ketidaknyamanan selama dan setelah berhubungan. Penggunaan pelumas berbasis air dapat membantu mengurangi gesekan dan ketidaknyamanan.
4. Kemungkinan Endometriosis
Meskipun masih dalam perdebatan, beberapa penelitian menyebutkan bahwa berhubungan badan saat haid bisa berpotensi meningkatkan risiko endometriosis.