Bakal Maju Pilgub Jabar Bukan Jakarta, Ridwan Kamil: Hitungan Matematika dan Elektabilitas Paling Potensial

Kamis 25-07-2024,16:54 WIB
Reporter : Gatot Wahyu
Editor : Gatot Wahyu

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Ridwan Kamil menilai secara elektabilitas, dirinya berpotensi besar ikut di Pilkada Serentak 2024 pada Pilgub (Jawa Barat) Jabar 2024. 

Hasil survei terbaru dari Litbang Kompas menunjukkan bahwa Ridwan Kamil mendominasi dengan elektabilitas mencapai 36,6 persen, unggul jauh dari pesaingnya seperti Dedi Mulyadi yang hanya meraih 12,2 persen.

"Saya tak memiliki preferensi yang sangat kaku. Tetapi jika melihat kemudahan menang berdasarkan hitungan matematika dan survei, tentunya Jabar menjadi zona yang paling potensial," ujar Ridwan Kamil kepada wartawan, Rabu 24 Juli 2024.

BACA JUGA:

Meskipun begitu, RK juga mempertimbangkan opsi lain termasuk Pilkada di wilayah lain, namun Jabar dinilainya sebagai zona yang paling potensial untuk memenangkan pertarungan politik.

"Saya juga terlibat dalam koalisi, jadi baik di Jabar, DKI, atau di manapun, semuanya sama bagi saya. Yang penting adalah melayani rakyat dengan baik," tambahnya.

Namun, keputusan akhir terkait apakah Ridwan Kamil akan maju di Jakarta atau Jawa Barat masih belum ditentukan oleh partainya, Golongan Karya (Golkar).

"Karena keputusan belum final, saya harus menunggu. Jadi saya belum bisa memastikan langkah saya ke depannya," katanya.

Selamat untuk Pak Anies

Partai Nasional Demokrat (NasDem) secara resmi mengumumkan Anies Rasyid Baswedan sebagai calon mereka untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta yang akan digelar serentak di seluruh Indonesia pada November 2024 mendatang.

Dukungan ini membuat Anies mendapat backing dari tiga partai besar, termasuk Partai Keadilan Sejahtera (PKS) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

BACA JUGA:

Menyikapi pengumuman ini, Ridwan Kamil, mantan Gubernur Jawa Barat, berbagi cerita tentang hubungannya dengan Anies. Dimana, Dia dan Anies merupakan sahabat lama, namun berbeda pilihan dalam politik.

"Saya sih saya dengan pak Anies kan sahabat cuma soal perpolitikan kadang-kadang satu haluan, kadang-kadang berpisah karena koalisi partainya kan begitu," ujarnya kepada wartawan di Jakarta pada Rabu 24 Juli 2024.

Ia juga yang mencatat dukungan mereka yang berbeda pada Pemilihan Presiden 2014.

Kategori :