Haru! Bayi di Ketapang Meninggal Dalam Perjalanan Menuju Rumah Sakit Gegara Jalan Rusak

Rabu 24-07-2024,16:02 WIB
Reporter : Marta Saras
Editor : Marta Saras

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Malang nasib seorang bayi yang berusia lima bulan asal Desa Sungai Tengar, Kecamatan Kendawangan, Kalimantan Barat meninggal dunia dalam perjalanan usai dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Agoesdjam Ketapang. 

Bayi itu nyawanya tak tertolong saat perjalanan menuju rumah sakit akibat kondisi jalanan yang sangat buruk dan rusak parah. Diketahui bayi laki-laki tersebut demam tinggi, flu dan sempat kejang-kejang. 

Awalnya korban dirawat di Puskesmas Kendawangan pada hari Rabu, 24 Juli 2024 pada pukul 04.00 WIB. Melihat kondisinya semakin parah, petugas medis Puskesmas memutuskan untuk merujuknya ke rumah sakit. Namun nasib berkata lain anak dari pasangan Mirna dan Dayat tersebut tak lagi tertolong. 

BACA JUGA:

"Kami tadi berangkat jam 06.30, itu didampingi sama perawat, itu dah sedang laju kami dari Kendawangan, sampai di (Desa) Pagar Mentimun, bayi itu udah tidak ada lagi," Ucap Nova kerabat kedua orang tua bayi saat dihubungi. 

Pihak keluarga, mengatakan, mobil yang membawa pasien tak bisa melaju kencang karena kondisi jalan rusak parah. Melihat kondisi pasien semakin parah, terang Nova, petugas medis Puskesmas Kendawangan memutuskan untuk merujuknya ke rumah sakit. 

Nova mengatakan, saat dalam perjalanan ke rumah sakit, anak kandung Mirna dan Dayat asal Desa Sungai Tengar, Kecamatan Kendawangan, Ketapang, itu meninggal dunia. 

Dengan kejadian tersebut, Nova mendesak pemerintah segera memperbaiki jalan rusak. Kondisi jalan hancur lebur sudah bertahun-tahun. 

"Memang mati itu sudah kuasa Tuhan, tapi halangan di jalan seperti ini sangat menghambat pasien mendapat pertolongan,” ungkap Nova. 

BACA JUGA:

Kepala Dinas Kesehatan Ketapang Feria Kowira menyampaikan bela sungkawa atas peristiwa tersebut. Feria menyebut, pasien menderita pneumonia berat, sepsis dan penyakit jantung bawaan. 

Saat tiba di Puskesmas Kendawangan kesadaran pasien menurun dan saturasi oksigen rendah. Setelah mendapat penanganan di puskesmas, pasien dirujuk ke RSUD Agoesdjam.

"Saat menuju RSUD, pasien didampingi perawat dan membawa alat oksigen dan lain-lain, namun tengah perjalanan pasien meninggal," ucap Nova.

Kategori :