PBSI Ajukan Protes Resmi ke BWF Usai Dirugikan Hasil Undian Jojo di Bagan Olimpiade Paris 2024

Kamis 18-07-2024,07:10 WIB
Reporter : Putri Indah
Editor : Putri Indah

JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) telah mengajukan pengaduan resmi ke Badminton World Federation (BWF) terkait perlakuan tidak adil yang dialami Jonatan Christie selama babak penyisihan grup Olimpiade Paris 2024.

Protes tersebut resmi dilontarkan oleh Kepala Bidang Hubungan Luar Negeri PBSI Bambang Roedyanto, sebagaimana keterangan yang diterima pada Rabu, 17 Juli

Pebulu tangkis nasional itu menilai Jonatan, peringkat ketiga, layak mendapatkan hasil imbang yang lebih menguntungkan dibandingkan Anders Antonsen, pemain tunggal putra Denmark peringkat keempat.

"Jonatan yang bakal berlaga di Grup L harus bermain tiga kali di fase grup dan tidak mendapatkan undian kosong pada babak 16 besar, sedangkan Antonsen yang bakal berlaga di Grup E hanya bermain dua kali di fase grup dan mendapatkan undian kosong sehingga langsung bermain di perempat final," kaya PBSI dalam keterangan resmi.

BACA JUGA:

Berdasarkan hasil pengundian, Jonatan ditempatkan di grup yang terdiri dari empat pemain, sedangkan Antonsen satu grup dengan hanya tiga pemain. 

Alhasil, Jonatan harus mengikuti total tujuh pertandingan agar bisa melaju ke final, sedangkan Antonsen hanya harus bertanding satu kali.

Pada fase grup, Jonathan dijadwalkan berhadapan dengan Lakshya Sen dari India, Kevin Cordón dari Guatemala, dan Julien Carraggi, pemain tunggal putra mewakili Belgia.

Melihat kondisi tersebut, PBSI juga meminta BWF untuk mengkoordinasikan jadwal pertandingan yang lebih menguntungkan bagi Jonatan, memastikan ada cukup waktu antar pertandingan untuk menghindari kesibukan yang berlebihan.

"PBSI juga menyarankan supaya penggunaan sistem pertandingan yang tidak adil seperti ini tidak dipakai lagi pada turnamen selanjutnya," ujar PBSI.

Protes tersebut mendapat tanggapan dari BWF, yang mengklarifikasi melalui korespondensi digital yang dikirim ke PBSI, badan pengelola bulu tangkis internasional, bahwa kondisi Jonathan yang kurang ideal disebabkan oleh keberuntungan dalam undian tersebut.

"Tapi mereka berjanji akan melakukan evaluasi soal drawing ini. BWF juga berjanji untuk mengatur jadwal yang pas antarpertandingan. Hal ini agar para pemain di Grup L mendapatkan istirahat yang cukup," jelas PBSI.

Tandai kalender Anda untuk Olimpiade Paris 2024 mendatang, yang dijadwalkan akan dimulai pada 26 Juli dan berakhir pada 11 Agustus. 

Para pecinta bulu tangkis dapat menyaksikan persaingan yang ketat dari 27 Juli hingga 5 Agustus.

Kategori :