JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Hai kaum Adam! Kalian wajib paham alasan mengapa pria bisa mandul. Jangan salahkan kaum hawa jika setelah berumah tangga tak memiliki keturunan.
Ternyata Infertilitas tidak hanya terjadi pada wanita, tetapi juga pria.
Tingkat kesuburan pria berdasarkan kondisi sperma dapat terbagi menjadi lima, di antaranya normozoospermia, oligozoospermia, asthenozoospermia, teratozoospermia, dan azoospermia.
Khusus azoospermia, terdapat jenis obstruktif karena gangguan jalur transfor dan non obstruktif karena tidak adanya sperma pada air mani.
Mahasiswa doktoral FK UI sekaligus Peneliti BRIN dr. Paisal, M.Biomed menjelaskan bahwa proses produksi sperma atau spermatogenesis diawali dari aktifnya sel germinal hingga terbentuknya spermatozoa.
Terdapat beberapa tahapan perkembangan sperma, mulai dari spermatogonia, spermatosid, spermatid, kemudian spermatozoa yang merupakan sperma matang.
BACA JUGA:
Sedangkan berhentinya perkembangan sperma bisa terjadi di masing-masing tahap perkembangan tersebut.
Perkembangan spermatozoa ini salah satunya didukung oleh protein CHD5 (Chromodomain Helicase DNA Binding Protein 5).
"Protein ini sangat penting untuk sel berkembang menjadi sperma yang matang. Jadi kita duga bahwa jika terjadi gangguan protein CHD5 pada sel yang belum matang, terjadi gangguan perkembangan sperma, bisa menjadi mandul," papar Paisal ketika ditemui di IMERI FK UI Salemba, Jakarta, 11 Juli 2024.
Pada disertasinya, Paisal menemukan peran epigenetik atau faktor lingkungan dan gaya hidup terhadap azoospermia non obstruktif.
"Gaya hidup bisa memengaruhi perkembangan sel sperma melalui mekanisme epigenetik," tandasnya.
Faktor genetik berbeda dengan genetik atau kelainan genetik.
BACA JUGA:
Pada faktor genetik, terdapat kelainan genetik atau perubahan susunan DNA. Sedangkan epigenetik tidak terdapat perubahan DNA, tetapi berdampak pada ekspresi atau perilaku sel.