JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Mobil listrik kini sudah menjadi pilihan masyarakat sebagai kendaraan pribadi untuk mobilitas sehari-hari.
Dengan banyaknya kehadiran mobil listrik di Indonesia, hal ini berdampak pada komponen pendukung dalam sebuah kendaraan yakni ban.
Ternyata ada perbedaan antara ban mobil konvensional dengan ban mobil listrik, yang mungkin tidak diketahui oleh banyak orang.
Untuk memahami perbedaannya, yuk simak ulasannya dalam artikel ini.
BACA JUGA:
- Catat! Ini Perbedaan Tarif Charger Mobil Listrik SPKLU dengan Dirumah, Mana yang Lebih Murah?
- Catat! Ini Batas Usia Pemakaian Baterai Mobil Listrik, Segini Harga Pergantiannya
Menurut Fisa Rizqiano sebagai Deputy Head of Original Equipment (OE) Bridgestone Indonesia pernah mengatakan bahwa mobil listrik hadir dengan serangkaian karakteristik khusus, seperti torsi yang besar dan instan serta bobot baterai yang berat sehingga sebaiknya dilengkapi dengan ban yang tepat.
Menurutnya ban khusus mobil listrik dirancang untuk memenuhi berebagai tuntutan kebuthan sehingga dapat mengoptimalkan pengalaman berkendara dan juga menjaga keselamatan, efisiensi, dan mampu memberikan kenyamanan yang maksimal.
Karakteristik mobil listrik meliputi beberapa hal, diantaranya bobot yang umumnya lebih tinggi dibandingkan mobil konvensional karena baterainya saja sudah berkontribusi sekitar 30-50 persen dari bobot total.
Selain itu, dalam kabin mobil listrik lebih senyap dibandingkan mobil konvensional, sehingga apabila salah dalam pemilihan ban yang tidak sesuai akan menimbulan suara bising yang sangat terdengar dari ban.
baik suara bising dari telapak yang umumnya disebabkan oleh frekuensi tinggi, maupun suara bising akibat ban bersinggungan dengan permukaan jalan yang umumnya disebabkan oleh frekuensi rendah.
Karakteristik selanjutnya ada di akselerasi dan pengereman mobil listrik. Torsi sesaat atau instan dan besar yang dihasilkan oleh mobil listrik dapat meningkatkan laju keausan ban sehingga ban kendaraan listrik harus memiliki ketahanan aus yang lebih tinggi.
Untuk itu, ban yang digunakan pada mobil listrik harus memiliki teknologi yang mampu meminimalisasi hambatan gulir (rolling resistance) untuk menghemat penggunaan laju pengurangan daya baterai, mengurangi akumulasi panas, dan menahan gesekan.
Konstruksi ban dengan kekuatan tambahan (reinforced) juga perlu untuk mengakomodasi peningkatan bobot baterai kendaraan listrik serta meningkatkan kemampuan ban dalam meminimalkan kebisingan yang bersumber dari luar kabin mobil listrik.
BACA JUGA:
- Ingin Baterai Mobil Listrikmu Tetap Awet? Ikuti Tips dan Trik Berikut ini Ya!
- Apple Batalkan Proyek Mobil Listrik Usai 10 Tahun Lakukan Pengembangan
Pemilihan Ban Mobil Listrik yang Tepat