JAKARTA, RADARPENA.CO.ID – Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) memastikan seluruh atlet bulutangkis Indonesia siap tempur di ajang Olimpiade Paris 2024.
Namun, sebelum berangkat ke Olimpiade Paris, pebulutangkis Indonesia akan bertarung pada kejuaraan dunia Indonesia Open (4 – 9 Juni 2024) di Istora Senayan, Jakarta, dan Singapura Open 2024 (6 - 11 Juni 2024).
Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Ricky Soebagdja mengatakan pihaknya terus mempersiapkan para atletnya berlaga di kejuaraan dunia.
Dijelaskannya saat ini penampilan dari para pemain yang berhasil lolos Olimpiade Paris akan dijadikan prioritas untuk memperoleh posisi unggulan (seeded) di kancah olahraga terbesar dunia pada musim panas mendatang.
BACA JUGA:
- Atlet Balap Sepeda Bernard Van Aert Jalani TC Jelang Olimpiade Paris 2024
- Juara di Shanghai, Veddriq Leonardo Selangkah Lagi ke Olimpiade Paris 2024 dari Cabang Panjat Tebing
“Saat ini prioritasnya adalah kondisi atlet dan mapping untuk seeded. Kita diskusikan dengan pelatih, tergantung dengan perhitungan poin yang perlu kita kejar,” ungkap Ricky ketika ditemui wartawan di Pelatnas PBSI Cipayung, Jakarta, Rabu 22 Mei 2024.
Pria kelahiran 1971 mengatakan, dari segala sektor yang berpeluang untuk mendapatkan status seeded (Olimpiade Paris) ialah tunggal putra, Anthony Sinisuka Ginting serta Jonatan Christie.
“Singapore Open yang merupakan (turnamen) Super 750 dan Indonesia Open yang level Super 1000, kita harapkan para atlet kita yang sudah lolos ke Paris bisa masuk ke final (di dua turnamen tersebut. Terlebih, Indonesia merupakan tuan rumah (Indonesia Open 2024), para atlet bisa meraih beberapa gelar. Untuk tunggal putra, poin mereka mendekati dan memungkinkan untuk meraih seeded (Olimpiade Paris),” katanya.
Menurutnya, persiapan para atlet yang akan bertanding di dua pertandingan besar menjadi ajang pembuktian dari perjuangan mereka sampai pertengahan tahun ini.
“Para pemain persiapannya sudah panjang dan tahu di mana (turnamen) mereka akan diturunkan. Kita harapkan tidak terjadi apa-apa (cedera). Persiapan khusus pastinya ada, tapi ini adalah proses panjang mereka,” ujarnya.(dimas rafi)