Seperti yang disebutkan oleh Diky Soemarno, Ketua Jakmania bahwa sudah saatnya klub sepakbola dan suporter menjadi satu bagian.
“Sosial media seperti etalase, jadi tentunya harus menyediakan hal yang bagus untuk ditampilkan pada publik. Hal ini yang nantinya akan menjadi perhatian dari sebuah klub bola itu sendiri,” katanya.
Sementara itu, Jason Lee, TikTok Sports and Gaming Lead menyebutkan bahwa selain membuat content plan, cara untuk meningkatkan engagement dapat memaksimalkan menggunakan fitur TikTok.
Di sisi lain, PUMA sebagai merek olahraga memilih media sosial untuk menjadi promosi. Tegar Andriawan, Marketing Executive PUMA Indonesia dan Prashta Praba Head Of Digital and Social PUMA menyebutkan
“Sangat penting saat ini dalam melakukan branding, maka perlu memperhatikan tren dan relevansi dengan masyarakat," ucap Prashta
“Konten yang paling bagus adalah konten lokal, jadi kami lebih banyak produksi soal konten dari gaya hidup, olahraga, dan sebagainya. Hal tersebut merupakan hal yang paling mudah diterima oleh masyarakat. Selain itu, kami juga menggunakan fitur-fitur media sosial untuk memaksimalkan,” ungkapnya.
Acara edisi perdana ini dikhususkan para media dan mitra LALIGA bertujuan untuk memperkenalkan lebih luas terkait LALIGA untuk stakeholder dan masyarakat sepak bola Indonesia.
Diharapkan kehadiran LALIGA dapat memberikan dampak positif untuk sepak bola Indonesia.
(Dimas Rafi).