Cabut Gigi Berujung Maut:'Berawal dari sebuah Gigi Bungsu Dicabut, Selamat Tinggal Mama Udah Gak Sakit Lagi'

Kamis 09-05-2024,14:19 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

BACA JUGA:Bolehkah Menyikat Gigi saat Puasa Ramadhan? Bagaimana Hukumnya dalam Islam? Ini Penjelasannya

BACA JUGA:Sakit Gigi Dilarang Berkumur! Katanya Bisa Sebabkan Puasa Batal, Lalu Apa Solusinya?

“Rongga paru mengeluarkan cairan nanah, Operasi WSD mengeluarkan cairan. Rongga paru dikasih selang, bolong hingga rongga paru kiri kanan,” sambungnya.

Davin menunggu hasil operasi seminggu. Setelah operasi dan selang dilepas, Nira masih sesak nafas, bahkan rongga paru terus menghasilkan nanah.

“Divonis operasi thorax awal Februari 2024, pembedahan selaput paru-paru bagian kanan, padahal yang infeksi kiri kanan. Setelah operasi dirawat di ICU, 2 minggu melepas ventilator,” ujarnya.

“Istri tidak bisa bernafas, kemudian dilakukan operasi bagian leher dilubangi atau trakeostomi, nafas lewat jalur leher. Setelah operasi, dipindahkan dari ICU,” papar Davin.

Beberapa hari kemudian, dokter membolehkan istrinya pulang ke rumah, dengan catatan punya alat pernafasan bantuan, kasur medis dan oksigen.

“Pada saat puasa kemarin, sempat lebaran di Ngawi. Dari leher yang dilubangi, tidak bisa ngomong selama 1 bulan. Makan lewat selang, susah berjalan,” ungkap Davin.

Kondisi membaik itu tidak bertahan lama, pada tanggal 20 April 2024, Nira mengalami penurunan drastis dan kembali dibawa ke RS Dr Oen Solo.

“Berat badan menurun jadi 27 kilogram. Kondisinya drop, kemudian meninggal saat dilakukan pertolongan pada 27 April 2024,” katanya.

 

Davin yang merasa dirugikan, membawa persoalannya ke meja hijau.

Selain merugi waktu, ia juga menghabiskan biaya berobat sebesar Rp 500 juta

“Karena selama saya cari, tidak ada respons yang ditunjukkan oleh dokter gigi yang merekomendasikan cabut gigi. Tidak ada niatan menengok atau menanyakan kondisi istri saya," pungkas Davin.

Kategori :