JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Gao Ling dikenal dengan panggilan Laughing Auntie (Tante Tawa), adalah seorang legenda dalam dunia bulu tangkis Tiongkok. Lahir pada 14 Maret 1979 di Wuhan Provinsi Hubei Tiongkok, ia membawa kegemilangan dalam olahraga bulu tangkis, terutama dalam nomor ganda putri, dan menorehkan namanya sebagai salah satu pemain terbaik pada dekade awal abad ke-21. Langkah awalnya dalam dunia bulu tangkis dimulai pada tahun 1997 ketika ia bergabung dengan tim nasional Tiongkok, setelah meraih gelar juara dunia junior.
BACA JUGA:Libur Nasional 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa? Simak Selengkapnya di Sini
BACA JUGA:Tentang Adira Finance, Perusahaan Pembiayaan Milik Bank Danamon Indonesia Tbk
Konsistensi, ketajaman dalam antisipasi, serta keahlian di bagian depan lapangan adalah ciri khas yang melekat pada Gao Ling. Namun, di balik kemampuannya dalam memenangkan pertandingan, senyumnya yang selalu terpancar menjadi sifat yang menonjol, membuatnya dicintai oleh penggemar bulu tangkis di seluruh dunia. Prestasinya di Olimpiade sangat memukau, dengan memenangkan empat medali, menjadikannya pemain dengan jumlah medali Olimpiade terbanyak dalam sejarah bulu tangkis.
Keberhasilannya tidak terbatas pada Olimpiade saja. Dalam Kejuaraan Dunia BWF, Gao meraih empat medali emas dalam nomor ganda putri, bersama Huang Sui pada tahun 2001, 2003, dan 2006, serta dalam ganda campuran dengan Zhang Jun pada tahun 2001. Gelar-gelar tersebut menunjukkan dominasinya tidak hanya dalam satu nomor, tetapi juga dalam variasi permainan.
Meskipun meraih kesuksesan gemilang, Gao masih memiliki sedikit kekurangan dalam catatan prestasinya, terutama dalam nomor ganda putri di Olimpiade. Meskipun berhasil meraih medali perunggu pada tahun 2000 dengan Qin Yiyuan dan medali perak pada tahun 2004 dengan Huang Sui, ia belum berhasil meraih medali emas dalam nomor tersebut. Namun demikian, rekor enam gelar berturut-turut dalam ganda putri di All-England Championships dari tahun 2001 hingga 2006, bersama Huang Sui, menegaskan dominasinya dalam turnamen tersebut.
BACA JUGA:Macam-Macam Tugas Wasit Dalam Pertandingan Sepak Bola, Apa Saja Tugas dan Fungsinya?
Gao juga telah memberikan kontribusi besar terhadap tim Uber Cup Tiongkok yang dominan sejak tahun 2000. Bersama timnya, ia meraih berbagai gelar tim, termasuk lima Uber Cup berturut-turut dari tahun 2000 hingga 2008, serta tiga Piala Sudirman pada tahun 2001, 2005, dan 2007. Prestasinya dalam Kejuaraan All-England juga patut diacungi jempol, dengan total 11 kemenangan, enam di antaranya dalam ganda putri dan lima dalam ganda campuran.
Meskipun memutuskan untuk pensiun pada tahun 2008, Gao tetap berkontribusi dalam dunia bulu tangkis, baik sebagai pelatih maupun sebagai inspirasi bagi generasi muda. Pada tahun 2009, sebelum menikah, dia turut serta dalam turnamen terakhirnya, menutup babak panjang kariernya dengan gemilang.