Mengenal Tradisi Buka Giling, Adat Pabrik Gula Sejak Dulu Kala, Apa Sih Makna dan Tujuannya?

Kamis 25-04-2024,12:04 WIB
Reporter : Dimas Satriyo
Editor : Dimas Satriyo

 

Pengaruh Tradisi Buka Giling sendiri juga dikaitkan dengan beberapa faktor, antara lain:

1. Pengaruh Tradisi Buka Giling Terhadap Produksi Gula

Dalam jurnal Wayan R. Susila dan Bonar M. Sinaga, dijelaskan bahwa yang berpengaruh pada produksi gula itu adalah Menurunnya kinerja industri gula Indonesia disebabkan oleh berbagai masalah yang saling terkait

Salah satunya adalah inefisiensi di tingkat pabrik, Penurunan rendemen akibat inefisiensi di tingkat PG mencapai 30%. 

Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor,  misalnya pabrik gula terutama yang ada di Jawa umumnya sudah tua sehingga tidak dapat mencapai efisiensi yang maksimal.

Berbagai upaya untuk meningkatkan efisiensi telah dilakukan dengan memperbaiki atau memperbarui peralatan, namun upaya ini terkendala oleh keterbatasan dana maupun teknologi.

Kegiatan tradisi buka giling tidak berpengaruh pada proses produksi.

Yang berpengaruh itu sendiri adalah faktor produksi lain yaitu lahan, jumlah tebu, dan juga jam berhenti giling.

 

2. Pengaruh Tradisi Buka Giling Terhadap Kinerja Karyawan

Seperti yang di lakukan oleh pabrik gula Djombang Baru, untuk meningkatkan hasil produksi maka perusahaan tersebut melakukan tradisi pesta giling atau buka giling untuk memberikan semangat atau motivasi

kepada karyawan untuk memaksimalkan produksi di masa giling. 

Seperti yang disimpulkan dalam suatu harian online, bahwa 'pekerja tidak siap melakukan musim giling, bila tradisi tersebut tidak dilaksanakan'.

 

Tradisi buka giling itu sendiri memberikan pengaruh kepada karyawan terutama pada kinerjanya juga hubungan antar karyawan.

Kategori :