JAKARTA, RADARPENA.CO.ID - Siswi SMAN 1 Cisaat meninggal dunia usai mengikuti seleksi pelatihan Paskibraka Tingkat Kabupaten Sukabumi.
Pasalnya, siswi SMAN 1 Cisaat yang bernama Kayla Nur Syifa (16) ini tewas setelah menjalani tes fisik berupa lari selama 12 menit dengan jarak 7 putaran di Lapangan Cangehgar, Palabuhanratu.
Kemudian, pukul 17.15 WIB, Jumat, Kayla masuk sesi pertama mengikuti tes lari dengan jarak tempuh 2 kilometer Namun, usai berlari, Kayla tiba-tiba jatuh pingsan di lintasan.
"Kita bawa ke tribun untuk penanganan pertama. Ternyata, kejang-kejang dan mengeluarkan busa, mata mulai berbalik, dan nadi sulit diraba," kata Kepala Bidang Wawasan Kebangsaan (Wasbang) Baskesbangpol Kabupaten Sukabumi, Anzar Kusnandar, di rumah duka, di Kampung Cibentang, Desa Cibentang, Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat.
Kayla kemudian mendapatkan penanganan pertama dan langsung dibawa ke RSUD Pelabuhanratu. Namun, saat tiba di rumah sakit, Kayla dinyatakan meninggal dunia.
Kepala Bidan Wawasan Kebangsaan Kesbangpol Kabupaten Sukabumi Anzar menambahkan, kondisi korban sebelumnya telah dinyatakan siap untuk mengikuti tes lari. Kayla diketahui sempat mencatatkan angka 7 kali putaran dalam sesi waktu 12 menit.
BACA JUGA:
- Viralkan Dunia! Pemimpin Korea Utara Alih Profesi, Pemimpin Tangan Besi Ubah Jalur Karir Menjadi K-Pop Idol?
- Cabai Keriting dan Bawang Merah Turun, Ini Update Harga Pangan Hari Ini 22 April 2024 di Berbagai Wilayah
- RI Soroti Negara Ini Jika untuk Impor Minyak dan Perang Iran Israel Meluas, Stok Cuma 30 Hari
Namun, usai mengikuti tes lari 12 menit korban tiba-tiba pingsan. Siswi SMA itu juga mengalami kejang-kejang hingga mengeluarkan busa di mulutnya.
"Pasca selesai, buka nomor dada dan lain-lain kan pendinginan sambil jalan, tidak langsung berhenti. Pas mau istirahat dia diam langsung pingsan. Bukan pas lari, pendinginan, kita bawa ke tribun artinya penanganan pertama ternyata memang kejang-kejang terus mengeluarkan busa, nadi sulit untuk diraba," kata Anzar.
Saat di rumah sakit, korban sudah dinyatakan meninggal dunia. Anzar menyebut, secara medis menyatakan kemungkinan korban kekurangan oksigen dan mengakibatkan berhentinya jantung.
"Oksigen kurang akibatnya ke jantung, seperti itu. Tidak bisa ditindaklanjuti lebih lanjut karena sudah meninggal dunia. Beliau mungkin semangat sekali jadi mengabaikan kondisinya, kalau anak-anak kan saking semangatnya jadi mengabaikan itu," kata dia.
Diketahui, jasad Kayla dijemput langsung oleh sang ibunda dari Instalasi Kamar Jenazah RSUD Palabuhanratu. Kemudian Kayla dibawa ke rumah duka di Gunungguruh.