TEL AVIV, RADARPENA.CO.ID-Kabinet Perang Israel yang beranggotakan 5 orang dikabarkan akan menanggapi serangan rudal Iran, Minggu 14 April 2024.
Reuters melaporkan, para pejabat Israel mengatakan bahwa kabinet perang menginginkan adanya pembalasan terhadap Iran. Namun belum pasti kapan dan skala pembalasan tersebut.
Iran melancarkan serangan yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel.
BACA JUGA:Ternyata Ini Alasan Kuat Iran Melancarkan Serangan Udara ke Israel
Iran menembakkan sekitar 350 rudal balistik, rudal jelajah, dan drone ke Israel pada Sabtu malam (waktu setempat).
Menurut beberapa laporan media Ibrani, sehubungan dengan serangan besar-besaran ini, Menteri kabinet perang Benny Gantz dan rekannya dari partai Persatuan Nasional Gadi Eisenkot serta seorang pengamat di kabinet perang, mengusulkan untuk menyerang balik Iran ketika serangan Iran masih berlangsung.
BACA JUGA:Masih 91 Ribu Kendaraan Belum Menyebrang dari Bakauheni ke Merak
Menteri Luar Negeri Israel Katz mengeluarkan pernyataan resmi pada Minggu 14 April 2024, yang menyatakan bahwa Israel memiliki hak untuk membela diri setelah serangan udara besar-besaran Iran.
Katz mengatakan bahwa “Iran harus membayar harga atas agresinya.”
Diketahui, pasca penyerangan ratusan rudal Iran ke Israel, kabinet Perang Israel mengadakan rapat selama kurang lebih 3 jam. Israel Times melaporkan, mereka tidak mencapai keputusan bagaimana akan menanggapi serangan rudal dan drone. Sebagian menginginkan pembalasan, sebagian lagi masih penuh pertimbangan.
Menyusul kabar, Joe Biden mendesak Benjamin Netanyahu agar berhati-hati dalam menanggapi serangan.
Kabar dari Harian Israel Hayon, seorang pejabat Israel mengatakan bahwa IDF perlu memberikan pilihan bagaimana menanggapi serangan Iran.