Berbeda dengan foie gras tradisional, versi “etis” ini tidak melibatkan pemaksaan makan. Tingginya biaya ini disebabkan oleh perawatan yang cermat dan proses pemberian pakan alami yang memerlukan waktu lebih lama dan menghasilkan produk lebih sedikit dibandingkan metode konvensional.
3. Keju Pule
Diakuisisi dari Serbia, Keju Pule adalah keju putih rapuh dengan harga $1.700 per kilogram atau setara Rp 27 jutaan. Kaya akan protein dan kalsium – nutrisi penting untuk tulang dan gigi yang kuat. Harga keju yang sangat mahal ini disebabkan oleh metode produksinya yang unik, yaitu memerah susu sekelompok kecil keledai Balkan dengan tangan. Produksi susunya rendah, membuat keju ini sangat langka dan mahal.
BACA JUGA:7 Fakta Menarik Opor Ayam, Makanan Spesial Lebaran yang Penuh Makna
BACA JUGA:6 Daftar Makanan yang Mengandung Asam Folat Tinggi, Baik untuk Ibu Hamil
4. Jamur Matsutake
Jamur matsutake dihargai sekitar $1.000 per pon atau Rp 16 jutaan dan merupakan makanan lezat Jepang yang diakui secara internasional karena aromanya yang unik, pedas, dan teksturnya yang seperti daging. Mereka menawarkan vitamin dan mineral dalam dosis yang baik, seperti Vitamin D dan B6, bersama dengan serat.
Jamur ini hanya tumbuh dalam kondisi tertentu pada jenis pohon tertentu, sehingga sangat langka. Ditambah dengan proses pemanenannya yang padat karya, harganya pun cukup tinggi.
5. Vanila
Vanila merupakan komponen integral dalam banyak resep makanan penutup dan wewangian, dengan harga mencapai hingga $600 per pon atau sekitar Rp 9,6 jutaan. Vanila memberikan sejumlah kecil beberapa nutrisi penting, termasuk magnesium, kalsium, dan potasium.
Mahalnya harga vanili disebabkan oleh proses budidaya dan pengawetan bunga vanila dari tanaman Vanilla planifolia yang rumit dan padat karya, yang memerlukan penyerbukan manual dan periode pengawetan yang lama, ditambah lagi dengan dampak perubahan iklim terhadap kesehatan tanaman.
6. Kopi Luwak