Sejarah dan Tradisi Unik Lebaran di Berbagai Negara, Lebih dari Sekedar Perayaan

Minggu 07-04-2024,11:45 WIB
Reporter : Reza Fahlevi
Editor : Putri Indah

JAKARTA, RADARPENA.DISWAY.ID - Idul Fitri, yang juga dikenal sebagai Hari Raya Kemenangan, merupakan salah satu perayaan penting bagi umat Muslim di seluruh dunia.

Perayaan ini jatuh pada tanggal 1 Syawal dalam kalender Hijriah, menandai akhir dari bulan suci Ramadhan di mana umat Muslim berpuasa sebagai bentuk pengendalian diri dari hawa nafsu. Sejarah Idul Fitri dapat ditelusuri kembali ke zaman Rasulullah SAW.

Menurut Ensiklopedia Islam, Hari Raya Idul Fitri pertama kali dirayakan setelah Perang Badar pada tanggal 17 Ramadhan tahun ke-2 Hijriyah.

Perang Badar merupakan pertempuran penting di mana kaum Muslim meraih kemenangan meskipun dalam keadaan kalah jumlah.

Pada tahun tersebut, Rasulullah SAW dan para sahabat merayakan keberhasilan mereka dalam dua hal: mengalahkan pasukan kafir Quraisy dalam pertempuran, serta mengendalikan diri dari hawa nafsu selama bulan Ramadhan.

BACA JUGA:

Dari momen tersebut muncul ungkapan "Minal ‘Aidin wal Faizin" yang merupakan doa umat Muslim saat itu: "Allahummaj ‘alna minal ‘aidin walfaizin" yang berarti "Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang yang kembali (dari Perang Badar) dan mendapatkan kemenangan."

Percayaan umat Islam menyatakan bahwa Allah SWT menurunkan ayat pertama Al-Qur’an pada bulan Ramadhan. Pada tahun 610 M, Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama di padang pasir dekat Mekkah, yang kemudian menjadi awal dari pengumpulan ayat-ayat Al-Qur’an.

Tradisi Idul Fitri memiliki variasi di berbagai negara. Di Indonesia, tradisi mudik dan halal bihalal ke tetangga menjadi bagian tak terpisahkan dari perayaan ini, sementara di negara-negara seperti Singapura, Brunei, dan Malaysia, Idul Fitri dirayakan secara meriah.

Di Filipina, meskipun Islam merupakan agama minoritas, pemerintah telah menetapkan Idul Fitri sebagai hari libur nasional sejak tahun 2002.

BACA JUGA:

Di Timur Tengah, perayaan Idul Fitri dihadapi dengan semangat tinggi, dengan dekorasi rumah, parade, teater, dan pertunjukan musik sebagai bagian dari menyambut hari besar tersebut.

Di Iran, mayoritas penganut Syiah merayakan Idul Fitri dengan bersilaturahmi dan memberi makanan kepada yang membutuhkan, tanpa perayaan meriah.

Di Eropa dan Amerika, Idul Fitri tidak dijadikan sebagai hari libur nasional, namun umat Muslim biasanya berkumpul untuk melaksanakan sholat Ied dan berbagi momen kebersamaan.

Meskipun cara merayakan Idul Fitri berbeda di setiap negara, penting bagi umat Muslim untuk mengingat sejarah dan makna dari perayaan ini sebagai hadiah dari Allah SWT.

Kategori :