JAKARTA,RADARPENA.CO.ID -Bulan Ramadan adalah bulan saat Muslimin dan muslimat selama sebulan tidak makan dan minum, serta melakukan aktifitas yang dilarang.
Ketentuannya mulai dari terbitnya fajar di pagi hari sampai menjelang terbenamnya Matahari di ufuk Barat pada sore hari.
Karena menahan tak makan dan tak minum pada siang hari, membuat seseorang yang mengerjakannya secara langsung juga sedang mempraktikan kegiatan diet.
Diet adalah jumlah makanan yang di konsumsi seseorang. Diet dapat juga diartikan jumlah dan jenis makanan yang dibutuhkan dalam situasi tertentu.
Jika seseorang sedang menunaikan ibadah puasa, maka orang tersebut akan menahan rasa lapar dan haus karena syariat memang meminta yang seperti demikian.
Rasa lapar yang dirasakan oleh orang yang tengah berpuasa, akan semakin meningkat jika sedang menjalani program diet.
Biasanya diet apalagi diet ketat, akan membatasi jumlah makanan yang masuk ke dalam mulut, termasuk jenis makanan juga dipilih, yang tidak mengandung karbohidrat tinggi.
Orang yang sedang diet, tujuannya utamanya tentu mempertahankan berat badan (BB) agar tidak gemuk atau bertambah gemuk.
Program diet seiring sejalan dengan ibadah puasa yang dijalani seorang Muslim atau Muslimat, mengingat esensi puasa ialah menahan lapar.
Lantas bagaimana caranya orang yang sedang berpuasa, namun tetap menjalani diet agar tidak terlalu berat saat menahan lapar disiang hari.
Jam berapakah sebaiknya makan sahur dilakukan bagi orang yang sedang diet dan tetap melaksanakan puasa.
Rasulullah SAW menganjurkan orang yang akan berpuasa, terlebih sedang diet agar mengambil waktu makan sahur diakhir waktu alias beberapa menit lagi azan shubuh tiba tanda berakhirnya makan sahur.
Alasannya adalah agar rasa lapar yang nanti dijalani tidak terlalu terasa dibandingkan jama makan sahur lebih awal misalnya pada pukul 1 dini hari atau pukul 2 dini hari.
BACA JUGA:Pengaturan Ruang Udara Kepri-Natuna Resmi Diatur Indonesia Sepenuhnya