Kapan Musim Kemaru 2024? Ini Penjelasan Lengkap BMKG

Jumat 15-03-2024,16:53 WIB
Reporter : Iksan Agus A.
Editor : Dimas Satriyo

JAKARTA,RADARPENA.CO.ID - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, memprediksi musim kemarau tahun 2024 disebagian besar Wilayah Indonesia mundur dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Adapun puncak musim kemarau 2024 diprediksikan terjadi di bulan Juli dan Agustus 2024.

"Jika dibandingkan terhadap rerata klimatologinya  (periode 1991-2020) maka awal musim kemarau 2024 di Indonesia diprediksi mundur pada 282 ZOM (40%) SAMA pada 175 ZOM (25%) dan MAJU pada 105 ZOM (155) ''ungkap Dwikorita saat menggelar konferensi Pers Awal Musim Kemarau di Kantor BMKG di bilangan Kemayoran Jakarta 15 Maret 2024.

Dwikorita menjelaskan wilayah yang awal kemaraunya diprediksikan mundur yaitu sebagian Sumatera Utara, sebagian Riau, Lampung,Banten, Jakarta, Jawa Barat. DIY, Jawa Timur, sebagian besar Kalimantan, sebagian Bali,NTB, sebagian NTT, sebagian Sulawesi Tenggara, sebagian Sulawesi Barat, sebagian besar Sulawesi Tengah, Gorontalo, dan Maluku.

Adapun wilayah yang diprediksi mengalami sifat musim kemarau dibawah normal yaitu sebagian Aceh, sebagian kecil Sumatera Utara, sebagian kecil Riau, sebagian Kepulauan Bangka Belitung, sebagian Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah,sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian kecil Kalimantan Utara, Bagian Selatan, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, bagian Utara dari Gorontalo, dan Sulawesi Utara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat, dan sebagian besar Papua Selatan.

''Sebagian besar wilayah Indonesia,sebanyak 317 ZOM (45,61%) akan mengalami puncak musim kemarau pada bulan Agustus 2024 yaitu meliputi sebagian Sumatera Selatan, Jawa Timur, sebagian besar Pulau Kalimantan, NTB dan NTT.

Sebagian besar pulau Sulawesi, Maluku dan sebagian besar Pulau Papua. 

Namun demikian terdapat beberapa wilayah yang mengalami puncak musim kemarau, pada bulan Juli 2024 sebanyak 217 ZOM  (31,22%) dan September 2024 sebanyak 68 ZOM (9,78%),''terangnya.

Terkait El-Nino Dwikorita menerangkan hingga awal Maret 2024 pemantauan terhadap anomali iklim global di Samudera Pasifik menunjukkan El-Nino Moderat masih berlangsung dengan nilai indeks 1,59.

Sedangkan di Samudera Hindia, pemantauan suhu muka laut menunjukkan kondisi IOD netral.

Fenomena El-Nino tersebut kata dia diprediksi akan segera menuju netral pada periode Mei-Juni-Juli 2024 dan setelah triwulan ke-III (juli-Agustus-September) 2024 berpotensi beralih menjadi  La Nina lemah.

Sementara itu kondisi Indian Oecean Dipole (IOD) diprediksi akan tetap netral setidaknya hingga September 2024.

Sedangkan kondisi suhu muka laut di Indonesia diprediksikan berada dalam kondisi yang lebih hangat, dengan kisaran +0,5 - + 2,0 derajat celcius lebih hangat dari kondisi normalnya.

Dwikorita juga menyampaikan sejumlah rekomendasi kepada Pemerintah dan Masyarakat untuk menghadapi musim kemarau 2024.

BMKG lanjut Dwikorita mengimbau Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah Institusi terkait dan seluruh masyarakat untuk lebih siap dan antisipatif terhadap kemungkinan dampak musim kemarau terutama di wilayah yang mengalami sifat musim kemarau bawah normal (lebih kering dibanding biasanya).

Kategori :