Memohon Rezeki di Jumat Terakhir Bulan Rajab: Menjelajahi Keutamaan dan Amalan Memohon Rezeki Berlimpah

Selasa 05-03-2024,03:45 WIB
Reporter : Reza Fahlevi
Editor : Dimas Satriyo

BACA JUGA:

4. Ayat Seribu Dinar:

وَمَنْ يَتَّقِ اللهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللهِ فَهُوَ حَسْبُهُ إِنَّ اللهَ غَالِبٌ عَلَى أَمْرِهِ قَدْ جَعَلَ اللهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدَرًا

Latin:  wa may yattaqillāha yaj'al lahụ makhrajā wa yarzuq-hu min ḥaiṡu lā yaḥtasib, wa may yatawakkal 'alallāhi fa huwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja'alallāhu likulli syai`ing qadrā

Artinya: "Dan barangsiapa yang bertakwa kepada Allah, Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan cukupi (keperluannya). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. Dia telah menetapkan ukuran untuk segala sesuatu."

Membaca doa semata tidak cukup untuk menjamin rezeki yang lancar. Islam mengajarkan untuk senantiasa berikhtiar (berusaha) dan tawakkal (berserah diri) kepada Allah SWT.

BACA JUGA:

Selain berdoa, umat Islam dianjurkan untuk

  • Bekerja keras dan bersungguh-sungguh dalam menjalani aktivitas sehari-hari.
  • Bersyukur atas rezeki yang telah diberikan, betapapun sedikitnya.
  • Memanfaatkan rezeki yang dimiliki dengan sebaik-baiknya.
  • Menjaga keikhlasan dan menghindari sifat serakah.
  • Dengan memadukan doa, usaha, dan tawakkal, Insya Allah, kita akan diberikan rezeki yang berkah dan diridhai oleh Allah SWT.

Memahami Rezeki: Lebih dari Sekadar Harta Benda

Rezeki seringkali diartikan secara sempit sebagai harta benda atau kekayaan materi. Namun, dalam Islam, rezeki memiliki makna yang lebih luas dan mendalam.

Tafsir Al Misbah karya M Quraisy Shihab menjelaskan bahwa rezeki tidak hanya berbentuk materi, tetapi juga mencakup hal-hal seperti:

  • kepuasan hati: Merasakan ketenangan, kedamaian, dan kebahagiaan batin merupakan bentuk rezeki yang tidak ternilai harganya.
  • Kesehatan: Memiliki tubuh yang sehat dan prima merupakan anugerah yang tak tergantikan.
  • Keluarga dan orang tercinta: Kehadiran orang-orang yang disayangi dan bisa saling berbagi merupakan rezeki yang patut disyukuri. M Quraisy Shihab juga membahas tentang konsep rezeki pasif. Ini merujuk pada rezeki berupa materi yang diterima namun sebagian besar digunakan untuk biaya pengobatan.

BACA JUGA:

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa rezeki bukan hanya melulu soal materi, tetapi juga rezeki spiritual. Allah SWT menjanjikan rezeki spiritual berupa ketenangan hati, keikhlasan, dan kedekatan kepada-Nya bagi orang-orang yang bertakwa.

Menjemput Rezeki dengan Berkah

Al Quran menyebutkan tujuh pintu rezeki yang dapat kita upayakan untuk membukanya:

  • Rezeki yang Dijamin Allah: Allah SWT telah menjamin rezeki untuk setiap makhluk ciptaan-Nya, sebagaimana disebutkan dalam Surah Hud ayat 6. 
  • Rezeki karena Bersyukur: Allah SWT akan menambah nikmat bagi hamba-Nya yang bersyukur, sebagaimana disebutkan dalam Surah Ibrahim ayat 7. Bersyukur tidak hanya saat lapang, namun juga saat menghadapi kesulitan.
  • Rezeki karena Sedekah: Bersedekah diyakini dapat melapangkan rezeki, sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Baqarah ayat 245. Selain itu, sedekah juga mempererat hubungan silaturahmi.
  • Rezeki karena Berusaha: Meskipun rezeki dijamin Allah, manusia tetap dituntut untuk berusaha dan bekerja keras. Surah An-Najm ayat 39-41 menegaskan bahwa seseorang akan mendapatkan hasil sesuai dengan usahanya.
  • Rezeki karena Memohon Ampunan: Beristighfar kepada Allah SWT dapat membuka pintu rezeki, sebagaimana disebutkan dalam Surah Nuh ayat 10-12.
  • Rezeki yang Tak Disangka-sangka: Allah SWT dapat memberikan rezeki dari arah yang tidak terduga. Ini sebagai bentuk kasih sayang dan kemahakuasaan-Nya, seperti yang disebutkan dalam Surah At-Thalaaq ayat 3.
  • Rezeki karena Menikah: Menikah merupakan ibadah yang dapat melapangkan rezeki bagi pasangan yang menjalankannya, sebagaimana disebutkan dalam Surah An-Nur ayat 32. Rezeki merupakan karunia Allah SWT yang tidak terbatas pada harta benda. 

Dengan memahami konsep rezeki yang lebih luas dan berupaya untuk membukakan pintu-pintunya, Insya Allah, kita dapat meraih kehidupan yang penuh keberkahan dan kemuliaan.

Kategori :